Geisha Band Gelar Konser Peduli Korban Asap
jpnn.com - JAKARTA – Grup Geisha Band menggelar konser dengan tema “Konser Peduli Korban Bencana Asap” di Plaza Atrium Lantai 4, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (30/10). sebelum digelar konser Peduli Korban Bencana Asap.
“Gua geram banget…! Di Jakarta aja, kalo ada yang berasap-asap udah kesel, bayangin yang dikepung berminggu-minggu. Pengedar narkoba aja dihukum mati, masa penyebab kebakaran hutan bisa dibiarin bebas. Gua pengen perusahaan yang bakar hutan dihukum seberat-beratnya, sudah nyusahin banyak orang,” keluh Momo, vokalis Geisha Band penuh kegeraman, saat memberikan keterangannya di Press Conference, Jumat (30/10).
Press Conference yang digelar sebelum pagelaran Konser Peduli Korban Bencana Asap tersebut, selain dihadiri Personel Geisha Band hadir juga Super Volunteer ACT, Meyda Sefira (aktris film “Ketika Cinta Bertasbih”) dan Direktur Komunikasi ACT, Iqbal Setyarso.
Momo sebagai warga asli Sumatera yang juga pernah menjadi korban kabut asap, sangat berempati dengan korban kabut asap. Dia juga mendesak Pemerintah untuk bertindak tegas menghukum para pembakar hutan.
Kepada masyarakat, Momo mengajak membantu korban kabut asap. “Gue sangat heran dan sedih kenapa asap berulang setiap tahun dan sekarang paling parah, sampai terjadi di banyak tempat, bukan hanya di satu provinsi tapi di berbagai provinsi sekaligus," tuturnya.
Meyda Sefira, mengungkapkan penanganan bencana asap tidak cukup hanya dilakukan dengan upaya lahiriah atau dengan cara biasa tidak hanya cara biasa.
“Kita memerlukan cara langit. Kebakaran lahan gambut yang sangat luas, yang membedakan kebakaran di Indonesia dengan di luar negeri, dan sangat susah dipadamkan. Kita minta kepada Sang Kuasa hujan yang bisa memadamkan kebakaran secara tuntas, yang nyaris mustahil kita padamkan dalam waktu singkat,“ tuturnya seperti siaran pers Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Untuk memperoleh 'jawaban langit' menurut Meyda, rakyat Indonesia harus ikhlas menunaikan kebaikan sebanyak-banyaknya. Seperti hukum kekekalan energi, seperti halnya kebaikan, tidak bisa hilang tapi hanya berubah bentuk. Makin besar kebaikan manusia kepada alam, maka alam juga akan kian besar membagi kebaikannya bagi kita.