Gejolak Internal dan Geger di PKS Sudah Diprediksi
jpnn.com, DENPASAR - Gejolak internal dan kegegeran melanda Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Bali. Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Bali bergolak setelah kepengurusan lama tiba-tiba dicopot.
H Mudjiono selaku mantan ketua DPW PKS Bali bersama ratusan kader inti dan anggota memutuskan mundur dari partai berlambang bulan sabit kembar itu. Selanjutnya, DPP PKS menunjuk Hilmun Nabi sebagai pengganti Mudjiono.
Hilmun pun tak mempersoalkan langkah politik Mudjinono beserta ratusan kader inti PKS yang mundur. “Silakan, itu pilihan. Saya memahami,” ujar Hilmun seperti diberitakan Radar Bali.
Namun, Hilmun memastikan pencopotan Mudjiono bukanlah kewenangannya. “Domainnya DPP,” ucapnya.
MUNDUR MASSAL: Eks Ketua DPW PKS Bali H Mudjiono (tengah) dan para kader yang memutuskan mengundurkan diri. Foto: Radar Bali
Hanya saja, Hilmun menegaskan bahwa pergantian pengurus adalah hal yang wajar dalam sebuah organisasi. Selain itu, Hilmun sebagai ketua baru di DPW PKS Bali juga belum menyikapi langkah politik Mudjiono dan ratusan kader inti yang mengundurkan diri.
“Saya sudah mendengar dan melihat perihal pengunduran diri itu. Tapi, secara organisatoris belum legal karena belum memegang suratnya. Kalau masih wacana belum bisa disikapi,” tutur Hilmun.
Meski demikian, anggota DPRD Kota Denpasar itu mengaku sudah memprediksi tentang akan adanya reaksi Mudjiono dan koleganya. Hilmun mengatakan, dirinya tetap menghormati langkah politik seniornya.