Gelar Kesenian Ludruk, PDIP Berharap Masyarakat Masih Bisa Tertawa di Tengah Pandemi
jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) terus membuktikan bahwa pandemi covid-19 tak menghentikan seluruh gerak kemanusiaan, termasuk menghibur rakyat secara daring dengan pagelaran ludruk tombo Covid-19.
PDI Perjuangan terbukti hadir dengan jalan kebudayaan yang begitu kuat. Malam ini Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDIP dengan memenuhi protokol kesehatan menggelar kesenian ludruk tersebut.
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, memberi sambutan pada pembukaan acara tersebut dengan mengapresiasi BKNP PDIP yang dipimpin Aria Bima dan Rano Karno.
"Kami memberikan apresiasi di tengah pandemi covid-19, BKN terus-menerus memiliki prakarsa untuk menampilkan jati diri kebudyaaan bangsa, menampilkan cerita-cerita yang merakyat yang berangkat dari seluruh dinamika kehidupan rakyat itu sendiri," kata Hasto.
Dia mengaku, sebelum memberi sambutan, terlebih dahulu menceritakan soal acara itu kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Sang ketua umum yang juga Presiden RI Kelima itu pun menitipkan salam untuk para kadernya.
"Beliau (Megawati, red) juga menegaskan bagaimana dengan ludruk ini tidak hanya drama yang menampilkan cerita kepahlawanan, cerita rakyat, tetapi ludruk menampilkan tentang kebudayaan nusantara yang begitu beragam. Terlebih ludruk ini disampaikan dengan warna dialog suroboyoan, Jawa Timuran," urai Hasto.
Menurut Hasto, budaya jawa timuran bersifat egaliter. Karya budaya ini menampilkan tidak hanya hiburan bagi rakyat, tetapi juga suatu kritik, narasi, yang membuka kesadaran untuk mencintai kebudayaan sendiri.
"Di saat yang bersamaan, melalui ludruk, akan ditampilkan suatu cerita yang memberikan harapan bagi rakyat untuk bangkit. Harapan bagi rakyat untuk bisa tertawa di tengah berbagai kesulitan," kata Hasto.