Gelar Rakornas, Kadin Bahas Permasalahan Pangan
jpnn.com - JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia hari ini kembali menggelar rapat koordinasi nasional. Rakor ini membahas mengenai bidang pangan dan industri peternakan.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Pengolahan Makanan dan Peternakan Juan Permata Adoe mengatakan, kontribusi pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup rendah, yaitu mencapai 13,8 persen.
Di mana sektor kelapa sawit yang berkontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi melalui sektor pertanian.
"Kontribusi pertumbuhan pertanian terhadap GDP 13,8 persen itu sudah termasuk perikanan. yang jadi engine pertumbuhan pertanian adalah sektor kepala sawit," ujarnya di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (28/11).
Saat ini, lanjutnya, 40 persen tenaga kerja berasal dari Pertanian. Hanya saja, GDP pada sektor pertanian tidak begitu maju pesat.
Untuk itu, dibutuhkan dorongan dari pemerintah agar produksi pertanian bisa meningkat mengingat besarnya jumlah kebutuhan pertanian Indonesia per tahunnya pada 2030 mendatang.
"Belum spektakuler. Bahwa ada 90 juta income per kapita di atas USD3.600 dolar 2030. Ini akan berdampak pada pertumbuhan konsumsi pada sektor animal food," tuturnya.
Menurutnya, apabila produksi pertanian di Indonesia meningkat hingga 6 persen, maka hal ini mampu meningkatkan revenue hingga USD 450 miliar.