Gelar Silaturahmi Syawal, Pimpinan MPR dan LDII Menyatukan Elemen Bangsa
Basarah juga mengingatkan, agar tak ada lagi perpecahan di kalangan Nasionalis dan Islam. “Lahirnya Piagam Jakarta dalam sidang-sidang BPUPK dulu adalah atas prakarsa Bung Karno yang merupakan tokoh nasionalis. Begitu pula dengan perubahan Piagam Jakarta menjadi Sila Ketuhanan Yang Maha Esa juga karena peran tokoh-tokoh Islam yang menjadi Pendiri Bangsa yang ikut menyetujuinya,” ujar Basarah.
Menurut Basarah, peran Bung Hatta juga sangat besar, di mana beliaulah yang telah melobi tokoh-tokoh Islam tersebut sehingga berhasil mencapai titik temu di antara pandangan para Pendiri Bangsa pada waktu itu. Bung Hatta melihat negara ini dibangun di atas berbagai agama dan golongan. Lobi Bung Hatta dalam masalah yang sensitif itu ternyata berhasil dan dapat diselesaikan hanya dalam beberapa jam saja, bukan bertahun-tahun. Hal itu karena para tokoh-tokoh ulama para pendiri bangsa adalah tokoh-tokoh negarawan yang juga amat mencintai negaranya," begitu ujar Basarah mengagumi Bung Hatta.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPP LDII Chriswanto Santoso menanggapi kekaguman Basarah terhadap LDII, dengan mengatakan kehadiran para tokoh nasional dan para anggota DPR dari berbagai partai, karena LDII mengedepankan prinsip keterwakilan bukan keterpilihan.
“Seseorang bisa terpilih menjadi anggota DPR bisa karena uangnya banyak, sehingga terpilih namun ia belum tentu mewakili rakyat,” ujar Chriswanto.
Dengan demikian, menurut Chriswanto, LDII selalu bisa bekerja sama dengan anggota DPR dari berbagai fraksi yang memiliki keterwakilan.
Dengan bersatunya seluruh komponen bangsa, DPP LDII menurut Chriswanto, berharap pembangunan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan. Pasalnya persatuan sangat penting sebagai modal pembangunan.(adv/jpnn)