Gelar Tur Pertahanan, Kemenhan Ajak Jurnalis Sambangi Disjarah TNI AD dan PT Pindad
Selanjutnya, Dirut PT Pindad menyampaikan paparan dan profil singkat PT Pindad serta meninjau alutsista produksi PT Pindad.
Abraham mengatakan PT Pindad (Persero) akan fokus memproduksi sejumlah pesanan Kemhan RI yaitu munisi, senjata api, dan kendaraan taktis pada tahun ini.
“Pertama yang jadi prioritas adalah memproduksi munisi, kedua senjata, karena kita sudah ada LoI (surat niat pembelian) dan surat pemesanan (dari Kemhan),” kata Abraham.
Dia mengatakan PT Pindad telah menerima surat pemesanan untuk produksi 4 miliar munisi.
Namun, kapasitas produksi PT Pindad, jika diamati dari tahun lalu hanya sekitar 400 juta butir per tahun, namun perusahaan berencana menambah kapasitas jadi 600 juta butir munisi per tahun.
Dalam pertemuan dengan wartawan dan pejabat Kemhan, Abraham menerangkan Kementerian Pertahanan memesan, di antaranya, munisi kaliber 5.56 milimeter.
Walaupun demikian, Abraham memaparkan PT Pindad juga mampu memproduksi berbagai jenis munisi di samping kaliber 5.56 mm, antara lain, kaliber 7.62 mm, kaliber 9 mm, kaliber 12.7 mm, kaliber 0.38 inch, kaliber 60 mm, dan kaliber 81 mm.
Sementara itu, Abraham lanjut menerangkan pesanan 25 ribu pucuk senjata telah selesai diproduksi. Senjata itu, kata dia, akan diperuntukkan salah satunya untuk komponen cadangan (komcad).
Di samping munisi dan senjata, PT Pindad (Persero) juga mengutamakan produksi sejumlah kendaraan taktis pesanan Kemhan, di antaranya Anoa dan kendaraan tempur jenis medium tank.
“Ini merupakan PR (pekerjaan rumah) untuk Pindad dan luar biasa tahun ini. Artinya, (pesanan ini) bisa mengangkat pendapatan dan mudah-mudahan bisa mengangkat laba dari PT Pindad dengan adanya order-order (pesanan) dari Kementerian Pertahanan,” kata Abraham.