Gelar Workshop, Jamkrindo Berharap UMKM di Maluku Bisa Buat Laporan Keuangan Digital
Anggit mengatakan pemahaman dalam pengelolaan keuangan sangat penting dimiliki oleh para pelaku UMKM.
Pemilik UMKM harus bisa membuat laporan keuangannya sendiri. Kali ini, Jamkrindo memaparkan ada tiga jenis laporan keuangan utama untuk UMKM.
"Pertama laporan posisi keuangan (neraca), kedua laporan laba rugi, ketiga laporan arus kas. Ketiga hal ini harus menjadi pegangan UMKM dalam menjalankan bisnisnya,” ujar Anggit.
Dalam workshop tersebut dijelaskan laporan posisi keuangan atau biasa disebut neraca menggambarkan informasi dan kondisi keuangan perusahaan berupa aset, kewajiban, dan modal suatu entitas bisnis pada waktu tertentu. Kondisi ini membuat perusahaan atau entitas akan bisa membuat arah kebijakan strategis untuk operasional usahanya.
Laporan yang kedua yakni laporan laba rugi yang merangkum total pendapatan dan pengeluaran entitas usaha. Dalam laporan ini, dapat diketahui apakah suatu entitas mencetak laba/rugi dalam periode tertentu, biasanya dapat ditentukan per bulan, per kuartal, atau bahkan per tahun.
Untuk laporan laba rugi ini dibutuhkan pemangku kepentingan internal yang berasal dari tim manajemen dan dewan direksi, ditambah investor hingga kreditur (eksternal) untuk mengevaluasi profitabilitas usaha dan membantu menilai tingkat risiko keuangan usaha.
Terakhir, laporan arus kas, fungsinya sebagai alat verifikasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan penggunaan kas perusahaan.
Laporan arus kas ini bisa juga digunakan sebagai penghubung kecocokan di antara dua elemen laporan keuangan laba rugi dan laporan posisi keuangan atau neraca.