Gelar Workshop Public Private Partnership, Kementan Bahas Ketahanan Pangan Asia
Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) yang dalam berbagai kesempatan selalu menyampaikan untuk mendorong peningkatan produktivitas pertanian, dimulai dari sisi hulu hingga ke sisi hilir.
"Tidak hanya dibiayai melalui APBN tetapi juga melibatkan swasta dan masyarakat dengan membangun kerja sama dan kemitraan," ujar Mentan SYL.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengajak semua komponen masyarakat, perusahaan swasta dan praktisi untuk bekerja sama dalam menggarap pertanian dari hulu hingga hilir.
"Ini dilakukan guna memenuhi ketersediaan pangan dan disaat yang sama mendorong perekonomian negara," ujar Dedi Nursyamsi.
Workshop yang dibuka secara resmi Senior Program Officer Agriculture Unit - APO Secretariat Dr Shaikh Tanveer Hossain itu dihadiri 55 peserta yang berasal dari sejumlah negara, seperti Kamboja, Fiji, China, India, Indonesia, Iran, Nepal, Pakistan, Filipina, Sri Lanka, Thailand, Turki, dan Vietnam.
Selain itu, sejumlah narasumber hadir di workshop ini, seperti Profesor Sheikh Mohammad Rafiul Huque dari Jahangirnagar University Bangladesh, Mr Michele Maccari dari Italia, dan Fay Fay Choo dari Mars Food LLC Singapura.
Selain itu, workshop juga dihadiri perwakilan Sekretariat BPPSDMP dan perwakilan Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementan.
Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementan Ade Candradijaya yang menutup workshop tersebut berharap agar ilmu dan informasi yang didapat selama kegiatan ini tidak hanya berhenti di peserta, tetapi terus dibagikan kepada semua kolega, stakeholders, dan semua pihak yang terkait dengan rantai pasokan pangan di negara masing-masing.