Geliat Lokananta, Studio Musik Pertama Indonesia, untuk Bertahan Hidup
Andalkan Kapur Barus-Kopi untuk Lindungi Piringan HitamMinggu, 28 Oktober 2012 – 17:01 WIB
"Itu berguna untuk mengusir binatang. Sebenarnya jauh dari kondisi ideal yang harus dijaga dalam suhu tertentu. Tapi, yang dipakai untuk bayar listrik AC-nya itu apa," kata Pendi, lantas tertawa.
Ya, nasib Lokananta kini sebagai perusahaan musik milik negara bisa dibilang memang tidak terlalu baik. Praktis, efeknya juga dirasakan Pendi dan 17 karyawan yang bekerja di tempat tersebut. Status mereka tidak jelas.
"Ya, kalau boleh dikatakan, statusnya itu hanya pegawai lokal. Bukan pegawai BUMN atau bahkan pegawai negeri," jelasnya.