Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gembong Primadjaja: Tak Mungkin Radikalisme Bisa Nyaman di Indonesia

Selasa, 16 Februari 2021 – 18:36 WIB
Gembong Primadjaja: Tak Mungkin Radikalisme Bisa Nyaman di Indonesia - JPNN.COM
Mantan Sekjen IA ITB periode 2016-2020 Gembong Primadjaja. Foto: dokumen pribadi

Gembong juga menyoroti kiprah para alumni dari perguruan tinggi terkenal di dunia. Menurutnya, alumni perguruan tinggi top dunia itu lebih banyak mendiskusikan cara pengembangan ekonomi, industri, sains, dan teknologi.

“Saya berharap, IA ITB, sesuai AD/ART, ke depan lebih banyak membangun diskursus pengembangan sains, teknologi, seni, dan kemasyarakatan. Jadi, para alumni tidak lagi lebih banyak berdiskusi soal politik,” tutur di.

Sekjen IA ITB periode 2016-2020 ini juga mengajak para alumni ITB untuk bersatu dan memberikan kontribusi untuk memajukan bangsa. 

Gembong juga menaruh perhatian besar kepada kesejahteraan para dosen ITB. Satu di antara program yang dijanjikan Gembong jika terpilih menjadi Ketua Umum IA ITB ialaj menyiapkan hunian yang layak bagi para dosen. 

“Ini program giving back kepada almamater. Dengan hunian yang layak dan nyaman, dosen muda yang belum beruntung memiliki tempat tinggal, bisa lebih fokus dalam mengajar,” kata dia.

Gembong menjanjikan hunian yang layak ini berkaca dari pengalamannya sebagai anak seorang dosen ITB. Alumni Teknik Mesin Angkatan 1986 ini merasa bahwa posisi yang ia dapatkan sekarang sebagai seorang pengusaha, banyak ditopang oleh berbagai fasilitas yang diberikan ITB kepada ayahnya sebagai dosen ITB. Salah satunya berupa rumah dinas yang layak.

Pemilihan Ketua Umum IA ITB akan dilaksanakan pada 27-28 Maret 2021. Ada delapan kandidat ketua umum, dari berbagai angkatan dan jurusan di ITB. (ast/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

Gembong Primadjaja mengatakan pluralisme sudah menjadi bagian dari kebangsaan Indonesia dan tidak ada tempat untuk radikalisme.

Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close