Gempa 5,7 SR Guncang Bengkulu, Terasa hingga Padang
jpnn.com, PADANG - Gempa bumi tektonik bermagnitudo 5,8 mengguncang Bengkulu, Minggu (30/12). Bahkan, guncangannya terasa sampai ke Padang.
Gempa darat yang berpusat di 39 km arah utara Kota Tubei, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu itu terjadi pukul 15.39.11 WIB.
Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) awalnya gempa tersebut bermagnitudo 5,7, namun kemudian dimutakhirkan menjadi 5,8 pada kedalaman 164 km.
Warga yang merasakan gempa saat di rumah, pusat perbelanjaan dan rumah sakit, langsung berhamburan ke luar. Salah seorang pengunjung Plasa Andalas Padang, Gustini Zai, 35, mengatakan dia awalnya tengah memilih pakaian bersama anaknya di lantai II.
”Lalu tiba-tiba saja terasa getaran gempa yang cukup kuat. Takut kenapa-kenapa kan, makanya saya langsung menggendong anak untuk segera turun ke lantai satu, terus keluar,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan pengunjung lainnya, Meri Hasibuan, 35. Dia khawatir terjadi gempa susulan sehingga memutuskan untuk kembali ke rumah. ”Khawatir soalnya akhir-akhir ini kan di daerah lain juga sering terjadi gempa. Saya dan keluarga langsung saja pulang, takut terjadi apa-apa nanti,” ungkapnya.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa ini termasuk dalam klasifikasi gempa menengah akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia, tepatnya di zona Benioff. Yaitu, zona subduksi lempeng yang memiliki sudut tunjaman yang relatif tajam di bawah lempeng Eurasia. ”Zona ini dimulai dari lepas pantai di sebelah barat Sumatera hingga terus menukik ke arah timur hingga ke bawah daratan pulau Sumatera,” imbuhnya.
Hasil analisis mekanisme sumber, kata Rahmat, menunjukkan bahwa gempa ini dipicu penyesaran sesar oblique cenderung turun (oblique normal). “Berdasarkan laporan dari masyarakat, guncangan gempa dirasakan di daerah Kota Bengkulu, Kepahiang, dan Bengkulu Tengah IV MMI, Manna, Mukomuko, Lebong, dan Pesisir Selatan III MMI, Kepulauan Mentawai, Pariaman, Padang II MMI,” kata mantan Koordinator BMKG Sumbar itu.