Gempa 6,6 SR Goyang SBD, Berpotensi Tsunami?
jpnn.com - JPNN.com - Kepanikan melanda masyarakat Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Jumat (30/12). Pasalnya, gempa bumi tektonik berkekuatan 6,6 Skala Richter (SR) (selanjutnya diupdate menjadi berkekuatan 6,2 SR), menguncang wilayah tersebut.
Gempa tersebut juga dirasakan di wilayah Waingapu, Waikabubak, Ende, Maumere, Bima, Mataram, Denpasar, Kuta, Gianyar, dan Mataram. Beruntung, tidak ada kerusakan dan korban jiwa dalam peristiwa ini.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Kupang, Hasanudin yang dikonfirmasi Timor Express (Jawa Pos Group), mengatakan gempa terjadi di laut pada pukul 05.30.19 WIB, di lokasi 9.37 Lintang Selatan (LS) dan 118,63 Bujur Timur (BT), atau 59 Km Barat Laut Kabupaten SBD, dengan kedalaman 91 Km.
“Kemarin, sebagian besar wilayah NTB dan NTT diguncang gempa bumi tektonik,” kata Hasanudin.
Berdasarkan peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukan bahwa gempa bumi dapat berdampak kerusakan ringan (skala intensitas II-III SIG BMKG yang setara dengan V-VI MMI) di daerah yang berdekatan dengan pusat gempa bumi, seperti Sumba bagian barat dan utara, serta daerah Bima bagian selatan.
Selain itu lanjut Hasanudin, gempa bumi ini juga dirasakan meluas di wilayah lain dengan intensitas lebih kecil antara II SIG BMKG atau III MMI di Lombok dan Sumbawa Barat.
Ia menjelaskan gempa bumi tersebut merupakan gempa bumi berkedalaman menengah yang terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng.
Dalam hal ini kata Hasanudin, Lempeng Indo-Australia menyusup ke bawah Lempeng Eurasia dengan laju 67 mm/tahun. Proses subduksi ini memicu deformasi batuan pada slab lempeng Indo-Australia di Zona Benioff pada kedalaman 98 Km di bawah Cekungan Lombok (Lombok Basin) bagian timur laut.