Gencar Ekspansi, PIS Dukung Daya Saing Logistik ASEAN
jpnn.com, JAKARTA - Perkembangan industri e-commerce yang semakin pesat ditambah dengan tren bisnis berkelanjutan ramah lingkungan, akan menjadi tantangan sekaligus peluang menjanjikan.
“Bisa dilihat dengan jelas bahwa di Asia Tenggara, market industri logistik sedang berkembang pesat pada saat ini,” papar Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Jodi Mahardi dalam diskusi Navigating The ASEAN’s Logistics Landscape, Overcoming Complexity for Success pada Rabu (6/9).
Perkembangan ini didorong berkembangnya industri e-commerce, konektivitas sambungan berkecepatan tinggi yang terus tumbuh, dan digitalisasi.
Dengan rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan dari 2023 hingga 2030 sebesar 10,7%, menurut Jodi bisa menjadi peluang tumbuhnya pendapatan di sektor perkapalan.
Terlebih, Indonesia memiliki potensi untuk menaikkan indeks kompetitif logistiknya mengingat dalam 10 tahun terakhir telah gencar membangun proyek-proyek infrastruktur strategis untuk mendukung sistem logistik.
“Tentunya tantangan Indonesia sendiri adalah negara kepulauan yang terdiri dari 17 ribu lebih pulau, di sini salah satu strateginya adalah dengan membantu konektivitas antar pulau. Dari sisi kebijakan, kita juga perlu mendorong digitalisasi di segala aspek,” katanya.
Jodi juga menyoroti soal ekonomi hijau yang akan menjadi potensi bisnis logistik dalam upaya transisi energi dalam mendukung Net Zero Emission 2060.
“Green economy adalah masa depan, bagaimana kita bisa menangkap peluang ini dengan mulai menyiapkan dekarbonisasi di sektor logistik dan juga bisnis energi ramah lingkungan," sebutnya.