Generasi Milenial NU: Saatnya Tokoh Muda NU Jadi Presiden
"NU yang berkarakter ramah, lembut dan persuasif, harus menjadi bagian dari wajah itu. Apalagi NU adalah juga wajah dari mayoritas rakyat Indonesia yang 80 persennya beragama Islam," kata Muhammad.
Muhammad menambahkan, menempatkan tokoh NU sebagai pemimpin nasional berarti menggenapkan keterwakilan atas tiga hal. Yakni keterwakilan dari segi jumlah, kelompok dan karakter.
"Kami mendesak agar para kiai dan ulama NU di Mataram merekomendasikan tokoh NU menjadi calon pemimpin di 2019. NU bukan partai. NU adalah penyambung lidah puluhan juta umat, yang mayoritas masih miskin. Kami hanya anak-anak muda yang resah melihat keadaan dan mencoba menawarkan sesuatu sebagai solusi. Dengan segala keterbatasannya, kami masih percaya NU mampu lebih optimal mengurus bangsa dan umat," demikian Muhammad. (san/rmol)