Generasi Milenial Perlu Dibekali Nilai Kebangsaan
Menurutnya, bangsa ini termasuk generasi milineal menghadapi tantangan global dan perkembangan teknologi informasi yang dahsyat. Menghadapi era yang demikian diharap generasi milineal tidak hanya mempunyai kualitas dan kapasitas untuk bersaing dengan bangsa lain, namun juga harus memiliki ketahanan ideologi sebagai jati diri bangsa.
"Kita ingin menjadi bangsa yang besar dan maju tanpa kehilangan jati diri bangsanya,” ungkapnya.
Untuk menjadi bangsa yang besar dan maju tentu tidak mudah diwujudkan secara serta merta apalagi adanya pengaruh dan persaingan yang ketat dengan bangsa bangsa yang lain.
“Pengaruh dan persaingan ini tidak akan berhenti,” paparnya. Untuk itu bila nilai-nilai kebangsaan juga harus terus dikuatkan. Jangan sampai bangsa ini mampu bisa memasuki era persaingan bebas, namun ia kehilangan jati diri bangsanya.
“Nah ini yang tidak kita inginkan,” ucapnya.
Dalam era perkembangan teknologi informasi, semua sarana yang ada dikatakan bisa dijadikan sarana untuk meningkatkan persatuan dan jati diri bangsa. Pemanfaatan teknologi informasi seperti handphone diharap tidak menjadi kontraproduktif dengan nilai-nilai yang ada.
Ia mengakui telepon seluler di satu sisi mampu sebagai sarana untuk transformasi ilmu pengetahuan, menguatkan paham kebangsaan, dan nilai-nilai positif lainnya. Meski diakui juga bahwa dari alat komunikasi ini bisa digunakan untuk menebar sesuatu yang tidak produktif bahkan negatif.
“Oleh karena itu saya mengatakan sarana teknologi informasi harus mampu membuat kita menjadi produktif untuk penguatan jati diri bangsa bukan malah sebaliknya,” ucapnya.(jpnn)