Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Generasi Muda Terpikat Program Gempita Kementan untuk Percepatan Jagung

Kamis, 03 Agustus 2017 – 10:43 WIB
Generasi Muda Terpikat Program Gempita Kementan untuk Percepatan Jagung - JPNN.COM
Burhanuddin ditemui di Kendari, Sultra, Kamis (3/8/2017). Foto: Humas Kementan for JPNN.com

jpnn.com, KENDARI - Banyak generasi muda yang terpincut program percepatan jagung yang diusung Kementerian Pertanian (Kementan). Petani asal Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Burhanuddin (36), misalnya.

"Tertarik, karena lahan saya bisa diolah. Kalau enggak, bisa menganggur," ujarnya saat ditemui di Kendari, Sultra, Kamis (3/8/2017).

Sebelum menanam jagung, Burhan memanfaatkan lahannya untuk ditanami jahe, lantaran tergiur dengan iming-iming sebuah perusahaan minuman kesehatan yang berani menjual hasil panen dengan harga mahal.

Sayangnya, harga jahe justru anjlok. Padahal, ongkos produksi untuk menanam jahe cukup tinggi dan masa tanamnya bisa mencapai 8-12 bulan.

"Untuk panen juga butuh biaya lagi yang enggak sedikit," ungkapnya. Karena itu, jahe yang telah ditanam di lahan seluas 2,5 hektare miliknya dibiarkan begitu saja.

Mengetahui Kementan tengah menggalakkan tanaman jagung, Burhan pun kembali bersemangat untuk kembali mengolah lahannya.

Mula-mula, dirinya menerima bantuan berupa benih jagung hibrida dan ditanamnya di lahan seluas 4 ha.

Saat musim panen, meski jumlah produksi tak sesuai ekspektasi, karena hanya menghasilkan 3-5 ton per ha, dan mengeluarkan biaya sendiri untuk menanam jagung, namun omzet yang diperolehnya cukup menggiurkan.

Banyak generasi muda yang terpincut program percepatan jagung yang diusung Kementerian Pertanian (Kementan). Petani asal Konawe Selatan, Sulawesi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close