Sabtu, 13 September 2014 – 01:32 WIB
Geng Motor di Makassar Paling Sadis Ketimbang Jawa Dinas Kebersihan Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan menggelar diskusi tentang geng motor, Jumat (12/9). Diskusi ini sebagai wujud atas keprihatinan maraknya aksi geng motor dengan mengambil tema Makassar tidak rantasa (Bersih) dari geng motor dan sampah. Kabag Urusan Masyarakat Polrestabes Makassar Kombes Muhammad Siswa mengatakan, geng motor di Makassar dengan di Jawa sangat berbeda. “Di Jawa itu mempunyai struktur yang jelas, tapi kalau di Makassar menjadi perbuatan anarkis,†kata Muhammad Siswa seperti yang dilansir Rakyat Sulsel (Grup JPNN.com), Juamt (12/9). Pihak kepolisian katanya, sudah melakukan tugas sesuai dengan kemampuan. “Buktinya sudah banyak anak geng motor kami tahan di Polrestabes dan barang bukti yang berupa busur, badik dan kendaran roda dua,†imbuhnya. Namun nyatanya, hingga kini geng motor masih menjadi ancaman ditengah masyarakat. Polisi berharap ada bantuan dari masyarakat, untuk sama-sama menangani geng motor. Diskusi yang dilaksanakan di Warkop Sija ini seyogyanya dihadiri oleh Wali Kota Makassar dan Kapolda. Namun karena mereka punya agenda lain, diskusi ini diamanatkan kepada pihak terkait. (awa/jpnn) Anggota geng motor saat diamankan di Polsek Batam Kota, Kepulauan Riau. Saat razia ini puluhan geng motor dan sepeda motornya diamankan, Minggu (12/7). Foto: Dalil Harahap/Batam Pos/JPNN.com
jpnn.com - MAKASSAR - Dinas Kebersihan Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan menggelar diskusi tentang geng motor, Jumat (12/9). Diskusi ini sebagai wujud atas keprihatinan maraknya aksi geng motor dengan mengambil tema Makassar tidak rantasa (Bersih) dari geng motor dan sampah.
Kabag Urusan Masyarakat Polrestabes Makassar Kombes Muhammad Siswa mengatakan, geng motor di Makassar dengan di Jawa sangat berbeda.
“Di Jawa itu mempunyai struktur yang jelas, tapi kalau di Makassar menjadi perbuatan anarkis,” kata Muhammad Siswa seperti yang dilansir Rakyat Sulsel (Grup JPNN.com), Juamt (12/9).
Pihak kepolisian katanya, sudah melakukan tugas sesuai dengan kemampuan. “Buktinya sudah banyak anak geng motor kami tahan di Polrestabes dan barang bukti yang berupa busur, badik dan kendaran roda dua,” imbuhnya.
Namun nyatanya, hingga kini geng motor masih menjadi ancaman ditengah masyarakat. Polisi berharap ada bantuan dari masyarakat, untuk sama-sama menangani geng motor.
Diskusi yang dilaksanakan di Warkop Sija ini seyogyanya dihadiri oleh Wali Kota Makassar dan Kapolda. Namun karena mereka punya agenda lain, diskusi ini diamanatkan kepada pihak terkait. (awa/jpnn)
JPNN.com 
