Geng WNA Bikin Rusuh di Bali, Mabes Polri Tunggu Informasi
jpnn.com - JAKARTA - Mabes Polri menyayangkan aksi anarkistis geng Satu Darah yang anggotanya warga negara asing (WNA) di sebuah diskotek di Kuta, Bali, Senin (8/8) pagi. Kini, Mabes Polri sedang mencari informasi tentang kasus yang tengah diusut Polresta Denpasar itu.
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli mengatakan, pihaknya belum menerima informasi tentang kasus perusakan di diskotek Pyramid Club, Kuta itu. "Saya belum tahu. Nanti saya cari," kata Boy di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8).
Sebelumnya diberitakan, puluhan WNA yang tergabung dalam geng Satu Darah mengamuk di Pyramid, Kuta, Senin (8/8) pukul 5.30 WITA. Aksi perusakan itu terjadi setelah sebelumnya Satu Darah menggelar pesta di Boshe.
Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo menyatakan, pihaknya sebenarnya sudah melakukan pengawalan terhadap aktivitas geng Satu Darah sebelum menuju Pyramid. Ternyata setelah acara di Boshe bubar, sebagian anggota Stau Darah menuju Pyramid.
“Selama kegiatan di Boshe polisi sudah melakukan pengawalan, namun ternyata seusai kegiatan, secara perorangan mereka punya agenda perorangan. Mereka datang ke Pyramid saya tidak tahu,” ucapnya.
Hadi menambahkan, peristiwa di Pyramid terjadi pukul 05.30 WITA. Sedangkan aksi di Boshe berakhir pukul 03.00 WITA.
Ia menjelaskan, awalnya ada sembilan orang anggota geng Satu Darah yang masuk ke Pyramid. “Sifatnya individu. Ada dua korban. Dari pihak keamanan Pyramid satu orang dan dari pihak tamu (bule Belanda) satu orang,” paparnya.
Sedangkan aksi saling lempar terjadi karena pengaruh alkohol. Sebab, anggota Satu Darah masih pengin minum-minum, sedangkan pihak Pyramid sudah mau tutup.