Genjot Ekspor Kayu, Kemenhut Siapkan Skema Baru
Rabu, 21 Maret 2012 – 06:08 WIB
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, SVLK bisa menjawab tuntutan pasar kayu di Uni Eropa, AS, Jepang, dan China. Hidayat menyebut, tahun lalu, kontribusi produk-produk kehutanan untuk sektor nonmigas sebesar 5,5 persen, kertas dan produk percetakan 4,5 persen. ’’Angka ini menunjukkan peran besar untuk perekonomian, namun karena ada pembalakan ilegal industri ini menurun,’’ ungkapnya.
Sementara nilai ekspor untuk pulp pada 2011 mencapai USD 1,9 miliar, kertas ekspor USD 4,3 miliar, mebel kayu USD 1,16 miliar. Ia mengharapkan, kapasitas mebel bubur kertas bisa naik 3 persen dan kertas 10 persen.
Ke depannya industri kertas hanya akan menggunakan sumber daya dari hutan industri, untuk memastikan pemain hilir, sejumlah kementerian dan seluruh stakeholder terus berkoordinasi untuk pelaksanaan SVLK. ’’Indonesia merupakan pasar yang sangt basah dengan melimpahnya sumber daya kehutanan. Bahan baku juga perlu dipastikan diperoleh legal, ini bisa meningkatkan kepercayaan pembeli, dan ada iklim perdagangan yang lebih baik lagi,” kata Hidayat.