Georgia Akhirnya Tarik Pasukan
Senin, 11 Agustus 2008 – 14:47 WIB
Konvoi penarikan pasukan Georgia dan artelerinya dari South Ossetia Minggu kemarin melalui pedesaan Ergneti, dimana kawasan tersebut merupakan bagian teritori selatan yang diawasi Georgia selatan ibu kota separatis Tskhinvali. "Mereka telah menarik seluruhnya, lengkap,” ujar juru bicara menteri dalam negeri Georgia Shota Utiashvili kepada Reuters.
Dilaporkan media Rusia, tentara Rusia mengatakan pasukan Georgia masih tetap berada di South Ossetia. Dikhawatirkan hal itu menandakan konflik akan semakin meluas. Kepala salah satu kawasan separatis Georgia di Abkhazia mengatakan Rusia telah mengirimkan 10.000 tentara ke kawasan sengketa dan memobilisasi cadangan pasukan.
Konflik di jantung Caucasus tersebut semakin meningkat di Barat, di tengarai keterlibatan Rusia ini merupakan upayanya untuk menguasai jalur suplai minyak dan gas di kawasan itu. Rusia mengirimkan pasukannya ketika Georgia memutuskan menyerang Ossetia Selatan yang selama ini memisahkan diri dari kedaulatan mereka.
Serangan tersebut memicu kemarahan Rusia. Pasalnya, sebagian besar warga Ossetia Selatan memiliki paspor Rusia. Tidak hanya itu, banyak juga warga Rusia yang menjadi sukarelawan perdamaian di kawasan tersebut ikut menjadi korban serangan Gerogia. Rusia mengklaim 15 sukarelawan penjaga perdamaian tewas akibat serangan Georgia. Sementara 150 lainnya terluka.
Rusia membombardir sebuah pangkalan udara yang terletak di dekat ibukota Geogia, Tblisi. Rusia dikatakan juga memporakporandakan pasukan kapal perang Abkhazia di Laut Hitam. Seperti yang diberitakan kantor berita Ria, Kapal perang tersebut telah tiba di teluk Laut Hitam Georgia
Konflik ini telah mengakibatkan sedikitnya 34.000 orang menjadi pengungsi. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menerangkan sekitar 24.000 orang telah melarikan diri dari South Ossetia ke beberapa wilayah lain di Georgia. Sementara 4.000 hingga 5.000 orang telah melarikan diri menyeberang perbatasan dan memasuki wilayah Rusia. Jumlah korban tewas dalam konflik militer belakangan di South Ossetia dilaporkan telah mencapai 1.500 orang, sebagian besar di antaranya adalah warga sipil.