Gerak Cepat di Tengah Bencana, BAZNAS Bali Dapat Pujian
Sejak hari pertama pascakebakaran pada 15 Oktober 2024, BAZNAS Provinsi Bali mendirikan posko terpadu untuk melayani para penyintas. Hingga kini, dana tunai yang terhimpun mencapai Rp110 juta dan telah disalurkan kepada yang berhak.
“Masih ada donatur yang ingin menyalurkan bantuan melalui BAZNAS, dan kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan masyarakat,” kata Yunus.
Dalam upaya menenangkan kondisi psikologis para korban, BAZNAS Provinsi Bali mengadakan doa bersama pada Kamis (24/10/2024) yang dihadiri oleh aparat desa, babinsa, dan perwakilan lembaga terkait.
Yunus menjelaskan, mayoritas korban kebakaran adalah warga yang bekerja sebagai pemulung, pengepul, dan pemilik usaha barang bekas.
"Walaupun tidak ada korban jiwa, sekitar 18 keluarga dengan total 77 jiwa kehilangan harta benda akibat kebakaran,” ujarnya.
Posko terpadu yang dibentuk di lokasi kejadian tidak hanya menyalurkan bantuan bahan makanan, perlengkapan mandi, dan obat-obatan, tetapi juga bekerja sama dengan aparat setempat untuk mendata kebutuhan mendesak lainnya.
Langkah ini dilakukan agar seluruh bantuan yang diberikan dapat terdistribusi secara tepat sasaran dan memberikan manfaat maksimal bagi para korban. (jlo/jpnn)