Geregetan Masalah Ekonomi, Politikus PDIP Kembali Sentil Reshuffle
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menilai reshuffle kabinet yang diperkirakan bakal digeber dalam waktu dekat harus dilihat sebagai sebuah evaluasi.
Salah satu evaluasi yang paling mendesak adalah di sektor ekonomi. Menurut dia, perlambatan ekonomi yang terjadi saat ini menjadi 'tremor politik' di mana pusaran utamanya ada pada masalah ekonomi.
“Saat ini ekonomi tidak berlangsung menyentuh, tidak ada pergerakan yang berarti dalam perekonomian kita," kata Budiman, Kamis (30/7), di Jakarta.
Ia mengatakan, setidaknya di jam-jam pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo, ada lebih 40 juta tenaga kerja aktif di desa-desa sudah siap berdiri untuk menerima perintah dari presiden membangun infrastruktur desa, membangun koperasi-koperasi desa dan badan-badan usaha milik desa. "Tapi semuanya belum merembes ke bawah," katanya.
Hal itu, lanjut Budiman, lantaran pertumbuhan ekonomi saat ini masih eksklusif dan belum inklusif atau mengerakan tenaga-tenaga produktif di akar rumput, khususnya wilayah pedesaan.
"Padahal dalam konsepsi Nawa Cita pembangunan desa mendapatkan perhatian lebih. Pembangunan desa menjadi salah satu lokomotif perekonomian rakyat," lanjut Budiman.
Karenanya, Budiman berharap pemerintah dan seluruh lapisan harus terbiasa dengan ekonomi yang menyentuh langsung ke rakyat banyak. Termasuk auditnya, kemana larinya dan juga bagaimana pertumbuhannya harus jelas.
Budiman menegaskan, reshuffle harus bisa mendorong pembangunan badan-badan usaha desa sebagai akar modal di tengah masyarakat. Banyak hal yang bisa dibangun di desa dengan pola-pola pembangunan kreatif. Misalnya, menciptakan Sentra Marketing Desa, menciptakan Badan Pelindung Harga-Harga Produk Desa, dan 'Sistem Manajemen Informasi Desa'.