Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018: Ada 3 Fenomena Angkasa
jpnn.com, JAKARTA - Gerhana bulan total pada 28 Juli 2018 disambut sejumlah komunitas astronomi di Indonesia. Diantara pemikatnya adalah fase gerhana total dari GBT kali ini berdurasi 103 menit. Tepatnya 1 jam 42 menit 57 detik.
Diantara komunitas astronomi yang bersiap menyambut GBT adalah Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ). Koordinator Kegiatan HAAJ Muhammad Rayhan mengatakan mereka bekerjasama dengan Planetarium Jakarta untuk pengamatan GBT. Kegiatan ini dimulai Jumat malam nanti (27/7) pukul 23.00 WIB.
Rayhan mengatakan sampai kemarin (26/7) pagi sekitar pukul 08.00 sudah ada 600-an pendaftar peserta pengamatan bareng GBT "Micro-Blood Moon". "Perkiraan saya saat pelaksanaan nanti ada seribu peserta lebih," katanya.
Untuk pelaksanaan pengamatan, akan disiapkan sebelas unit teleskop portabel. Tujuh untuk umum dan empat lainnya untuk undangan. Pengamatan tidak menggunakan teleskop besar yang terpasang di atas planetarium.
Rayhan mengatakan karena ada potensi peserta yang mencapai ribuan, pengamatan dilakukan di pelataran planetarium.
Pengamatan gerhana bulan total dilakukan sampai pagi. Biasanya banyak yang pengunjung bawa makanan ringan sendiri. "Saya tidak tahu apakah ada juga yang sampai pasang tenda," jelasnya.
Menurut Rayhan gerhana bulan total 28 Juli dini hari nanti cukup spesial. Sebab ada tiga fenomena angkasa yang bisa diamati. Selain fenomena GBT dengan durasi yang lama, juga ada kemunculan planet Mars dengan tingkat kecerlangan tertinggi sejak 2003.
Pada saat GBT nanti posisi Mars ada berada di samping kiri bulan. Pada saat itu Mars dalam keadaan purnama dan akan terlihat seperti bintang yang sangat cerah.