Gerimis Warnai Pembukaan PON
Perpaduan Tiga Maskot Bakal Jadi Catatan SejarahMinggu, 06 Juli 2008 – 08:32 WIB
Ketua Umum PB PON XVII Yurnalis Ngayoh melaporkan, pesta olahraga 4 tahunan ini mempertandingkan 43 cabor dengan memperebutkan 749 medali emas, 749 medali perak dan 954 medali perunggu. Pertandingan sejumlah cabang olahraga itu digelar di 6 kabupaten kota di Kaltim. Yakni, Samarinda 19 cabor, Balikpapan 10 cabor, Kutai Kartanegara (Kukar) 8 cabor, Bontang 5 cabor, Tarakan 5 cabor dan Berau 4 cabor. Pemerintah daerah mengusung trisukses event akbar ini. Yakni, sukses penyelenggaraan, sukses prestasi dan sukses peningkatan ekonomi kerakyatan. "Terima kasih atas peran dan dukung semua pihak semi suksesnya penyelenggaraan PON ini," ucap Ngayoh, yang baru mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur Kaltim selama 3 bulan pada 25 Juni lalu.
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Tarmizi Abdul Karim dalam sabutannya, juga mengucapkan selamat datang kepada seluruh kontingen peserta PON XVII Kaltim.
Sekadar diketahui, dalam suasana hujan rintik sepanjang pelaksanan upacara pembukaan PON, sedikitnya 6 petugas paskibra terpaksa ditandu keluar lapangan, karena siup. Namun, hal itu tak sampai mengganggu jalannnya upacara. Begitu api PON menyala di couldroun dilanjutkan dengan pembacaan janji atlet oleh M Said dan janji wasit oleh Andi Irwansyah AY. Setelah itu, pagelaran tari Pola Daya yang dimainkan para pelaku seni dengan koreografer dan penata musik putra daerah di bawah koordinasi Dewan Kesenian Kaltim. Mereka didampingi padepokan Seni Bagong Kussudiarjo dari Yogyakarta. Setelah itu, Presiden SBY beserta rombongan meninggalkan tempat upacara.
Hingga berita ini dibuat masih berlangsung acara tambahan upacara pembukaan. Dalam sesi ini kembali disuguhkan hiburan dengan menampilkan artis lokal dan ibukota dipandu presenter Olga Syahputra dan Chika Laode. Artis yang tampil masing-masing Dewi Gita, Rio Febrian, Lita KDI, Eni KDI, Soma KDI dan all artis dengan lead guitar (Piyu) menyanyikan 1 lagu diiringi Audensi Band.
Dari rangkaian acara tambahan ini direncanakan tari Pola Daya baru ditampilkan secara total. Secara materi, pergelaran untuk pembukaan event ini berbasis kearifan lokal, karakter dunia olahraga dan hal-hal yang sangat spesifik berkaitan venues (tempat pertandingan) di Kaltim. Ketiga aspek itu dipandang sangat krusial untuk memberikan watak lokal dan warna ke-Indonesiaan pada PON kali ini. Untuk aspek kearifan lokal meliputi beberapa tarian. Seperti, hudoq (salah satu tarian yang mengekspresikan para dewa dalam mitologi Kalimantan yang sangat dihormati. Tari Burung Enggang, ikan Pesut dan Orangutan adalah icon yang melekat benar pada keseharian dan kehidupan Kalimantan. Tari telabang/kancet pepatay adalah kesenian khas Kalimantan, tari jepen dan tari rudat, kesenian Bugis, kesenian Jawa adalah kesenian-kesenian etnis di Indonesia yang selama ini berbaur di Kaltim. Selain itu, ada olahraga pencak silat, dalam hal ini adalah pencak seni dan lomba dayung di Sungai Mahakam dengan perahu berkepala naga, menggunakan tambur dan lainnya.
Sedangkan aspek karakter dunia olahraga meliputi, sportivitas, kekompakan, kedisiplinan, kompetitif, persahabatan, persaudaraan, prestasi dan target. Aspek lain yang dianggap spesifik berkaitan dengan Kalimantan adalah membaurnya masyarakarat melayu dan suku-suku lainnya sebagai warga asli Kaltim. Hutan dan sumber daya alamnya menjadi aset yang tak ternilai harganya.