Gerindra: Joko Widodo Mulai Gelisah
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Gerindra Moh. Nizar Zahro mengatakan partainya optimistis mengusung Prabowo Subianto sebagai calon Presiden meski dianggap kedaluwarsa. Justru dia melihat Joko Widodo mulai gelisah mendekati tahun politik 2018/2019, sehingga mengerahkan relawan Pro Jokowi (Projo) untuk kampanye.
Hal itu dikatakan Nizar menyikapi penilaian Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran, Muradi yang menyebut Prabowo sudah tidak sesuai zaman jika tetap ingin bertarung di Pilpres 2019.
Nizar menyatakan sebaliknya, beberapa hasil survei menyatakan popularitas dan elektabilitas ketum partainya itu semakin menanjak. Sehingga, hanya Prabowo yang saat ini diprediksi mampu mengalahkan Jokowi.
Hal itu menurutnya tidak terlepas dari banyaknya rakyat yang sudah terlanjur berharap tinggi kepada Jokowi, namun mendapatkan fakta yang menyakitkan karena banyak janji politiknya tidak ditepati. Rakyat kecewa dengan kebijakan menaikkan harga BBM, TDL, dan juga kecewa dengan kebijakan menumpuk hutang.
Puncaknya, kata dia, menyebabkan pendukung mantan gubernur DKI Jakarta memindahkan dukungannya kepada Prabowo Subianto. Itu dapat dilihat dari hasil Pilkada Jakarta. Di mana kandidat yang didukung oleh Prabowo mengalahkan calon yang didukung oleh Jokowi dengan selisih perolehan yang sangat telak.
"Fakta itulah yang membuat gelisah Jokowi yang kemudian beberapa waktu lalu memerintahkan relawannya (Projo-red) untuk mulai berkampanye untuk Pilpres 2019, padahal tahapan Pilpres 2019 sama sekali belum dimulai," katanya saat dihubungi JPNN.com, Minggu (10/9).
Hal tersebut, lanjut politikus asal Madura ini, menunjukkan bahwa Jokowi sudah menyadari popularitas dan elektabilitasnya menurun drastis, sehingga perlu memerintahkan relawannya untuk mencuri start kampanye.
Sedangkan Prabowo, tambahnya, sejauh ini masih tenang-tenang saja, dan tetap fokus untuk kerja-kerja politik agar demokrasi ini bisa mewujudkan kesejahteraan untuk rakyat.