Ghosn In The Box
Oleh Dahlan IskanKarena tidak ada ancaman teroris. Tidak ada teroris yang menyewa pesawat pribadi. Untuk apa meledakkan pesawat yang isinya hanya mereka sendiri.
Yang bisa menyewa pesawat jenis itu hanyalah orang superkaya yang takut mati. Hanya Ghosn orang kaya yang tidak takut mati --bahkan hanya takut masuk penjara.
Maka ia memilih masuk peti besar berwarna hitam. Yang biasa untuk mengangkut peralatan musik. Peti itu dilubangi. Agar Ghosn tetap bisa bernafas.
Berarti tim security Ghosn --salah satunya mantan anggota Baret Hijau tentara Amerika-- harus membeli kotak hitam itu dulu. Lalu menyimpan kotak itu di suatu tempat rahasia tidak jauh dari Osaka.
Di tempat rahasia itulah Ghosn dimasukkan kotak. Untuk kemudian diangkut ke terminal pesawat pribadi di Bandara Osaka.
Dua orang penyewa pesawat itu lewat imigrasi dan pemeriksaan keamanan. Tidak ada masalah. Peti hitam yang mereka bawa pun lolos tanpa dibuka.
Peti itu langsung dimasukkan pesawat yang baru saja tiba dari Dubai. Yakni pesawat jet jenis Global 5000 buatan Bombardier --milik perusahaan penyewaan pesawat swasta Turki.
Peti itu cukup longgar untuk sosok Ghosn yang tidak tinggi besar. Mungkin masih cukup ruang untuk memasukkan Bento secukupnya. Ditambah sake atau bir Asahi.