Gibran Membidik Masa Depan Digital Anak Muda dan Visi Indonesia Emas 2045
Oleh: Ahmad Ripaijpnn.com - Edukasi digital skill bagi anak muda menjadi semakin penting di era yang didominasi oleh teknologi. Ahli seperti Marc Prensky (2001), seorang pendidik yang dikenal karena konsep "digital native," menggarisbawahi bahwa generasi muda saat ini tumbuh dalam lingkungan yang sangat terhubung dengan teknologi.
Dalam artikelnya, "Digital Natives, Digital Immigrants," Prensky memperkenalkan gagasan bahwa anak muda lahir dan dibesarkan dalam dunia digital, sehingga memiliki pengetahuan dan keterampilan teknologi yang lebih alami.
Namun, meskipun anak muda memiliki paparan yang tinggi terhadap teknologi, masih diperlukan upaya untuk membekali mereka dengan keterampilan digital yang lebih mendalam.
Ahli-ahli lainnya, seperti Douglas Rushkoff (2010), seorang penulis dan profesor media, mengemukakan bahwa pendidikan harus fokus pada pemahaman yang lebih dalam terkait teknologi.
Dalam bukunya, "Program or Be Programmed: Ten Commands for a Digital Age," Rushkoff menyoroti pentingnya bukan hanya menggunakan teknologi, tetapi juga memahami cara kerjanya secara mendalam.
Edukasi digital skill untuk anak muda melibatkan berbagai aspek. Selain keterampilan teknis seperti pemrograman, desain grafis, dan analisis data, penting juga untuk mempertimbangkan literasi digital, keamanan online, dan kemampuan kritis dalam mengonsumsi informasi.
Pendidik seperti danalisa mencatat bahwa literasi digital tidak hanya tentang kemampuan menggunakan perangkat lunak atau platform, tetapi juga kemampuan untuk memahami, mengevaluasi, dan membuat keputusan yang cerdas tentang informasi yang ditemui secara online.
Tidak hanya dari segi teknis, edukasi digital skill juga harus mengakomodasi berbagai kebutuhan dan latar belakang.