GMPG Tuding Airlangga Sudah Lupa Slogan Golkar Bersih
jpnn.com, JAKARTA - Keputusan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menunjuk Melchias Markus Mekeng sebagai ketua fraksi partai berlambang beringin hitam di DPR RI terus dipersoalkan. Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) menilai Airlangga gagal menghilangkan stigma koruptif yang melekat pada partai pemilik nomor urut 4 itu lantaran menunjuk Mekeng di posisi penting.
Menurut anggota GMPG Almanzo Bonara, keputusan Airlangga menunjuk Mekeng sebagai ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) DPR justru berseberangan dengan aspirasi masyarakat yang menginginkan partainya bisa bersih dari kasus-kasus korupsi. Sementara Mekeng, kata Almanzo, sudah berkali-kali disebut terlibat dalam kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
"Tapi kok makin strategis peran Mekeng mengurus partai ini. Saya kira Airlangga Hartarto sebagai ketua umum tidak lagi mengedepankan paradigma Golkar Bersih dalam menjalankan roda partai," ucap Almanzo di Jakarta, Minggu (11/3).
Di bawah kepemimpinan Airlangga di Golkar saat ini, Mekeng dipercaya sebagai koordinator bidang pemenangan pemilu wilayah Indonesia timur. Selanjutnya, Airlangga menunjuk Mekeng menjadi ketua FPG menggantikan Robert Kardinal.
Almanzo menyebut Airlangga seolah tak sungguh-sungguh berupaya menghapus stigma negatif yang melekat pada Golkar. “Tapi justru memberikan ruang kepada kepada kader-kader yang punya persoalan korupsi ikut mengatur Golkar,” tegasnya.
Karena itu Almanzo menganggap Airlangga sudah mengesampingkan jargon Golkar Bersih. Buktinya, kata Almanzo, elite Golkar yang bermasalah justru menempati posisi penting. “Apalagi dengan penetapan Mekeng sebagai ketua fraksi Golkar," sebutnya.
Almanzo juga mendesak KPK segera menuntaskan kasus korupsi e-KTP termasuk mengusut keterlibatan Mekeng untuk memperjelas status hukumnya. "Jangan sampai kasus korupsi eKTP yang melibatkan Mekeng akan berimbas terhadap kinerja partai di tahun politik," pungkas dia.(fat/jpnn)