Go Digital Terbukti Sukses Bawa Banyuwangi ke Pasar Global
Bila dibandingkan dengan Sumatera Selatan yang cakupannya sudah level provinsi, angka kunjungan wisman ke Banyuwangi masih lebih tinggi. Di Sumsel, kunjungan wismannya hanya 30 ribu.
“Kami bisa begini salah satunya lewat gerakan Go Digital. Efek digital sangat dahsyat untuk peningkatan pelayanan publik dan memacu kesejahteraan ekonomi masyarakat,” ungkap Bupati Banyuwangi, Azwar Anas.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Banyuwangi menerapkan aplikasi "Banyuwangi in Your Hand” untuk menunjang kinerja pariwisatanya. Aplikasi ini bisa diunduh di App Store dan Google Play. Dan semuadata base sudah ada di aplikasi tersebut. Lokasi wisata mauoun dan tempat makanan khas sekalipun semuanya ada.
“Berkat pemasaran berbasis internet, pariwisata Banyuwangi semakin dikenal. Kami tidak punya dana promosi besar untuk iklan di televisi atau media cetak atau online, karena itu kami memanfaatkan sosial mediadan aplikasi tadi,” tambah Anas.
Dengan pola serangan digital, wisman atau wisnus yang landing di Bali bisa dibelokkan ke Banyuwangi. Lama-lama, aksesnya makin bagus. Amenitasnya semakin kuat. Atraksinya juga semakin variatif. Dari pantai yang bagus, yang cocok untuk surfing, yang bagus untuk snorkeling diving, yang pasir merah, pasir. putih, semuanya laku dijual.
Gerakan Go Digital yang dilaunching Menpar Arief Yahya saat Rakornas III Pariwisata 2016 di Ecopark Ancol, 15-16 September lalu itu pun jadi smooth diimplementasikan. Koneksi pusat dan daerah tak lagi sulit. Tidak ribet. Semuanya mudah lantaran iklim kerja Banyuwangi sudah familiar dengan digital.
“Setelah launching Go Digital kami langsung kerja, bergerak, berkoordinasi kemana-mana. Yang terdekat, kami akan menuntaskan pemasangan jaringan ke semua desa,” timpal Kadispar Banyuwangi, MY Bramuda.
Sekarang, sudah ada 24 desa yang dijadikan pilot project. Hingga akhir tahun nanti, Dispar Banyuwangi membidik 41 desa yang tersambung dengan jaringan fiber optic.