Golkar Butuh Kepemimpinan Baru, Segera!
jpnn.com, JAKARTA - Kader muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia terus menyuarakan upaya penyelamatan partainya dari dampak buruk skandal dugaan korupsi e-KTP senilai Rp 2,3 triliun.
Bahkan dia mendorong adanya kepemimpinan baru di partai berlambang pohon beringin rindang, mengingat situasi persidangan perkara e-KTP tidak menguntungkan bagi Golkar.
Keterlibatan sejumlah nama kader termasuk Ketua Umum Golkar Setya Novanto, katanya, telah membuat partainya seperti bulan-bulanan di media dan sudah terbangun pula citra negatif pada persepsi publik secara merata.
Apalagi sudah ada pula suara yang mendorong pembubaran partai politik yang diduga terlibat, bila didapatkan bukti ada aliran dana korupsi e-KTP itu ke rekening partai.
"Tentu situasi seperti itu tidak bisa terus dibiarkan, karena akan sangat mengganggu konsolidasi serta dapat menggerus elektabilitas Golkar yang akan menghadapi pilkada serentak 2018 dan pileg-pilpres 2019," ujar Doli di Jakarta, Minggu (19/3).
Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran penuh dari seluruh stake holder partai untuk segera mengantisipasinya. Termasuk menempuh langkah taktis mengganti kepeimpinan partai.
"Partai Golkar butuh kepemimpinan baru dalam waktu segera, apakah itu bersifat sementara atau permanen," tegas Doli.
Untuk itu, para pimpinan partai menurutnya perlu melakukan konsolidasi. Baik itu rapat antar antar dewan seperti Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.