Golkar: Jokowi Mengakhiri Penderitaan Rakyat
jpnn.com, JAKARTA - Politikus senior Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa menyatakan bahwa partainya mengambil keputusan di Musyawarah Nasional (Munas) mendukung calon presiden Joko Widodo alias Jokowi, karena sang petahana itu bisa mengakhiri penderitaan rakyat.
Agun menjelaskan, rakyat adanya di 74.600 desa, sedangkan presiden dan menteri di Jakarta, dan gubernur di provinsi. Kalau disusun dalam sebuah struktur, presiden itu ada di bawah rakyat. Nah, kata dia, rakyat tentu butuh sandang, pangan, papan.
Dari awal, sambung dia, PG sudah meminta hentikan politik anggaran yang besar di atas dan kecil di bawah, sehingga rakyat bisa mendapatkan uang yang cukup. Menurut Agun, Presiden Jokowi sudah melakukan itu semua dan mengakhiri penderitaan rakyat.
“Pak Jokowi bagi Golkar, dia mengakhiri penderitaan rakyat, dalam bentuk beras penuh batu, beras bau, yang sekarang sudah tidak ada. (Sekarang) semua beras premium plus diberi telur setengah kilogram melalui BPNT (bantuan pemerintah nontunai),” ungkap Agun di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (1/4).
BACA JUGA: Inas: Jokowi Selamatkan Prabowo saat Debat Keempat
Agun menjelaskan dulu ada program pengentasan kemiskinan, tetapi sekarang sudah tidak ada lagi dan justru ada Program Keluarga Harapan (PKH). Menurut dia, PKH ini dapat mengatasi kemiskinan. “Dengan PKH, jumlah yang menerima maupun uangnya ditingkatkan dalam rangka membangun daya beli masyarakat lebih baik,” ungkapnya.
Selain itu, ujar Agun, di era Presiden Jokowi, pengelolaan dana desa sejak 2014-2019 meningkat signifikan. Hal ini membuat pergerakan ekonomi menggeliat lebih dari Rp 200 triliun. Belum lagi program KUR atau Kredit Usaha Rakyat. “Konsep ini mampu menyejahterahan. Melangkah ke depan bahwa program-pogram pro rakyat harus dilakukan,” katanya.
Lebih lanjut Agun juga meminta para kader PG menyampaikan kepada masyarakat bahwa partai pimpinan Airlangga Hartarto itu memiliki gagasan bagaimana kebijakan pemerintah ke depan bisa menyinergikan keuangan pengusaha dan geliat masyarakat. "Kampanyekan, Golkar punya gagasan dan pemikiran bahwa 2019 bukan (hanya pemilu) damai dan berintegritas tetapi menyejahterakan,” pungkas anggota Komisi XI DPR, itu. (boy/jpnn)