Golkar tak Pede Usung Calon Wali Kota
jpnn.com - SAMARINDA – Partai Golkar sebagai peraih kursi terbanyak di DPRD Samarinda dan bisa mengusung pasangan calon tanpa koalisi, sejatinya sudah menyatakan sikap. Namun, yang terjadi malah terkesan tidak percaya diri menatap kursi nomor satu.
Dibanding Partai Demokrat yang hanya memiliki tiga kursi di DPRD terang-terangan menyatakan akan mengusung kader internal untuk posisi wali kota. Golkar dengan sembilan kursi disebut-sebut hanya mengincar posisi nomor dua alias wawali.
Sementara itu, sejumlah figur berebut perahu beringin. Dari penjaringan DPD Golkar Samarinda, sejak Februari ada tujuh nama yang resmi mendaftar. Mereka memasukkan namanya sebagai bakal calon (balon) wali kota. Mereka adalah Syaharie Jaang (Demokrat), Nusyirwan Ismail (Golkar), Jafar Abdul Gaffar (Golkar).
Juga, balon wawali ada Dayang Donna Faroek, Fakhruddin Noor, Muhmmad Sutamsis, dan Ahmad Albert. Seluruhnya kader Golkar. Namun demikian, Jafar juga mengincar posisi wakil wali kota.
Itu seolah tak percaya diri dengan posisinya sebagai partai pemenang. Bukan mustahil peluang itu disabet kader partai lain.
“Yang terpenting, terbaik bagi Golkar,” jawab Sekretaris DPD Golkar Kaltim (kubu ARB) Akhmad Albert dilansir Kaltim Post (Grup JPNN.com), Jumat (3/4).
Menurut dia, tak ada masalah untuk hal tersebut. Bagi kader Golkar menjadi wakil boleh, wali kota pun boleh. Tentunya partai selalu mencari yang terbaik. Dia menjelaskan, sejauh ini Golkar belum memutuskan siapa yang bakal diusung, baik itu calon wali kota dan wakil wali kota.
Meskipun berhak mengusung calon sendiri, namun dalam prosesnya, selalu mencari figur yang tepat dalam membangun Samarinda. “Perlu ada kekompakan untuk mewujudkan itu,” sebutnya.