Goodyear Indonesia Raup Penghasilan di Atas USD 100 Juta saat Pandemi, Begini Strateginya
jpnn.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak tahun lalu berpengaruh besar pada industri ban. Namun, PT Goodyear Indonesia Tbk sebagai produsen ban tetap mencatatkan kinerja positif.
Menurut Presiden Direktur Goodyear Indonesia Hui Yun, perusahaannya meraup penghasilan total USD 108,268 juta pada 2020. Angka itu didominasi hasil penjualan unit ban pada segmen aftermarket (pengganti) di tingkat konsumen dan original equipment (produsen kendaraan).
“Pendapatan total perusahaan di 2020 adalah hasil gemilang mengingat situasi industri yang sulit saat ini,” ujar Yun melalui siaran pers Goodyear Indonesia, Sabtu (21/8).
Memang, pandemi memaksa Goodyear Indonesia mengalami penurunan volume penjualan di seluruh unit bisnisnya. Namun, perusahaan kondisi itu bisa diatasi dengan strategi akuisisi bisnis baru pada sektor unit yang sama.
“Pada 2020, kami telah memenangkan beberapa bisnis baru untuk bisnis konsumer dan segmen komersial termasuk untuk kendaraan penumpang dan segmen truk di bisnis OE, meluncurkan tiga ban baru dan dua ban untuk lite truck yang berdaya pakai tinggi, serta Eagle F1 Sport untuk penggemar mobil sport,” tutur Yun.
Pada tahun lalu, Goodyear Indonesia juga mulai mengekspor ban ke Bangladesh. Selain itu, Goodyear Indonesia juga terus melakukan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi perekonomian pada 2021.
Pada masa pandemi ini, perusahaan yang mempekerjakan 1.300 pegawai itu tidak hanya berupaya mempertahankan bisnis, tetapi juga berusaha menghentikan penularan Covid-19.
“Perusahaan menganjurkan (karyawan) bekerja dari rumah, melakukan protokol kesehatan di seluruh area kerja baik di pabrik dan kantor, dan melakukan berbagai kegiatan sosialisasi kesadaran kesehatan,” kata Head of Cummunications Goodyear Indonesia Wicaksono Soebroto.