Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala

Kamis, 19 September 2024 – 17:47 WIB
Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala - JPNN.COM
Ribuan warga berdesak-desakan di pelataran Masjid Agung Solo, Senin (16/9/2024), untuk memperebutkan isi gunungan Grebeg Mulud yang menandai puncak Sekaten dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad. Foto : Romensy Augustino/JPNN.com

Pada Sekaten tahun ini, Kanjeng Raden Arya (KRA) Baruno Aji Diningrat ditunjuk sebagai utusan Pakoe Boewono (PB) XIII untuk memimpin iring-iringan rombongan Keraton Surakarta. Menantu PB XIII itu memimpin rombongan dari Kamandungan Keraton Kasunanan menuju Masjid Agung Solo.

Rombongan tersebut membawa dua pasang gunungan Estri-Jaler yang artinya perempuan dan laki. Dengan demikian ada empat gunungan yang berisi susunan hasil bumi.

Gunungan yang dibawa rombongan Keraton Kasunanan Surakarta itu tiba di pelataran Masjid Agung sekitar pukul 11:00 WIB. Masyarakat yang sudah cukup lama menanti ketibaan gunungan itu langsung mengerumininya.

Mereka saling berdesakan untuk menempati posisi terdekat dengan gunungan sembari menunggu para abdi dalem dan kerabat keraton berdoa. Setelah didoakan, sepasang gunungan diletakkan di sisi selatan Masjid Agung Solo.

Adapun sepasang gunungan lain diangkut lagi ke Kamandungan Keraton Surakarta untuk diperebutkan masyarakat pula.?

"Alhamdulillah perhelatan berjalan dengan lancar, tidak ada kendala suatu apa pun. Masyarakat antusias, semoga ini dimaknai secara keseluruhan bahwa kami dari Keraton menyambut hari besar maulid secara sukacita. Ini adalah bentuk rasa syukur kami," ujar KRA Baruno.?

Menurut Baruno, acara tersebut juga merupakan bentuk kecintaan Sinuhun PB XIII kepada masyarakat. Dia menegaskan tradisi harus terus dilestarikan.

??"Simbol-simbol ini yang harus kita jaga, kita ugemi (pegang teguh, red), kita laksanakan secara turun-temurun," ucapnya.

Puncak tradisi Sekaten Keraton Kasunanan Surakarta ditutup dengan Garebek Maulud atau Grebeg Mulud yang disemarakkan dengan rebutan gunungan berisi hasl bumi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News