GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif
Terkait pentingnya investasi asing, Ketua Harian DPP GRIB jaya ini menyebutkan, bahwa APBN yang ada saat ini belum kuat untuk menopang perekonomian nasional.
Hal itu karena adanya pembayaran cicilan utang dan juga membiayai pembangunan.
"Itulah kita butuh investasi asing mengalir karena APBN tidak terlalu kuat menopang. Hitung saja, Rp 1000 triliun untuk cicilan, Rp100 triliun untuk biaya makan gratis, belum lagi dana bagi hasil ke kabupaten dan provinsi, makanya butuh investasi asing," ungkapnya.
Sementara itu, untuk menunjang penerimaan negara melalui sektor pajak, GRIB Jaya menilai perlu adanya penguatan segmen kelas menengah agar naik dana belanjanya.
"Caranya dengan memperkuat segmen menengah agar belanjanya naik, kalau belanja naik maka pajaknya pun yang diterima naik," pungkasnya.
Anan optimistis target Presiden Prabowo untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia 8 persen bisa tercapai, karena melihat beberapa indikator dalam negeri, salah satunya hilirisasi dan swasembada pangan. (esy/jpnn)