Gubernur Anies Dinilai Sangat Berperan Meredam Kericuhan 22 Mei
jpnn.com, JAKARTA - Pemerhati masalah sosial M Chozin Amirullah menilai langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ikut takziyah dan mengangkat keranda korban kerusuhan 22 Mei sebagai bentuk tindakan terpuji.
Chozin mengutip sosiolog NJ Smelser, menyatakan ada faktor-faktor kunci penentu apakah sebuah kerusuhan dapat berkembang meluas atau tidak.
Pada tahap kelima, yang menentukan adalah soal kontrol sosial, yaitu apakah aparatur negara dan para petugas mampu mengendalikan situasi dan meredam kemarahan, serta kekacauan yang terjadi.
"Langkah Anies sudah tepat, bukan sekadar ikut-ikutan angkat keranda dan takziyah, tetapi inilah bentuk kontrol sosial untuk mengendalikan dan meredam kemarahan warga," ungkap Chozin dalam keterangannya, Jumat (24/5).
BACA JUGA: Ini Alasan Prabowo Pilih Anak Buah Anies Baswedan Pimpin Tim Pengacara
Seperti diketahui, kritikan kepada Anies Baswedan yang dituding cuma bisa mengusung keranda, meluas di jejaring media sosial. Anies memang takziah ke korban kericuhan 22 Mei dan ikut mengangkat keranda jenazah.
"Kehadiran negara atau gubernur mengeliminasi skenario martir yang dapat menciptakan eskalasi. Tanpa kehadirannya, sangat mungkin situasinya dapat tereskalasi dengan luas," ujar Chozin.
Seorang korban, anak muda, warga kampung padat di Tambora, Jakarta Barat, meninggal karena kejadian 22 Mei. Sebanyak delapan orang meninggal dunia dalam kerusuhan yang terjadi di Jakarta kemarin.