Gubernur Ini Akhirnya Menyerah Juga
jpnn.com - PEKANBARU - Setelah masuk pekan ketiga bencana kabut asap, akhirnya Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau (Gubri) Arsyadjuliandi Rachman 'menyerah' juga. Sempat bertahan dengan status siaga darurat, akhirnya kemarin status Provinsi Riau dinaikan menjadi darurat bencana pencemaran udara.
“'Putusan ini hasil rapat bersama dan mengingat ketentuan yang ada. Kita menetapkan keadaan darurat pencemaran udara di Provinsi Riau,” ujar Plt Gubri yang akrab disapa Andi Rachman kepada wartawan, Senin (14/9).
Dikatakannya, kebijakan ini diambil mengingat tiga hari belakangan pantauan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di beberapa daerah di Provinsi Riau, menunjukkan kadar PM10-nya di atas 300. Artinya sudah level berbahaya untuk dihirup manusia.
Namun Andi menegaskan, bahwa status darurat asap ini bukan dari titik api di Riau, melainkan hanya asap kiriman.
“Tidak mungkin rasanya titik api di Riau bisa membuat asap setebal ini,” katanya.
Bila sebelumnya, Andi selalu optimis bisa mengatasi asap, namun kali ini orang pertama di Riau itu terlihat pasrah.
“Kalau hotspot bisa kita atasi. Tapi kalau asap kita tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya berharap hujan dan anginlah yang dapat menghilangkan asap di Riau ini,” ujarnya pasrah.
Kemarin menjadi hari terparah dalam sejarah bencana kabut asap di Riau. Jarak pandang di di Pekanbaru ibukota Provinsi Riau ini bahkan hanya tersisa 100-300 meter. Bahkan di beberapa daerah, jarak pandang hanya 50 meter ke bawah. Korban terpapar asap sudah lebih dari 25 ribu orang. Sebagian besar terkena ISPA.