Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gubernur Jabar Ridwan Kamil  Minta Perguruan Tinggi Riset Obat Kina Melawan COVID-19

Kamis, 12 Maret 2020 – 12:00 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil  Minta Perguruan Tinggi Riset Obat Kina Melawan COVID-19 - JPNN.COM
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menggelar Rapat Lintas Sektoral Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Tingkat Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (3/3/20). (Foto: Rizal/Humas Jabar)

jpnn.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau kepada perguruan tinggi meriset bukti empirik kloroquin fosfat yang banyak terkandung pada tumbuhan kina dapat mencegah pertumbuhan dan memblokade virus korona atau COVID-19.

Hal ini terkait dari hasil studi lembaga  riset di Tiongkok dan Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa 100 orang terpapar virus korona di Wuhan bisa sembuh atau membaik.

"Jadi saya mengimbau universitas yang punya periset untuk segera dalam masa urgensi ini melakukan riset-riset yang praktis mengecek apakah yang disampaikan di Tiongkok dan Amerika ini bisa kita jadikan sebagai upaya atau obat penyembuhan penyakit korona," kata Gubernur di Gedung Sate Bandung, Kamis (12/3/20).

Hasil penelitian di dua lembaga tersebut mengatakan bahwa ekstrak kloroquin fosfat pada kina efektif menghambat pertumbuhan dan memblokade infeksi dari virus korona. Hal tersebut juga dibenarkan oleh periset Unpad yaitu profesor Keri Lestari bahwa kina selain sebagai obat malaria juga ampuh mengatasi penyebaran virus korona dalam tubuh manusia.

"Saya sudah berdiskusi dengan profesor Keri Lestari dari Unpad yang memang sudah meneliti terkait kloroquin fosfat ini," ujar Kang Emil, sapaan akrab Gubernur.

Sementara, pohon kina tertanam di Jawa Barat sejak zaman kolonial Belanda, di antaranya di kawasan Jayagiri Lembang, Kabupaten Bandung Barat dengan ikonnya Taman Junghun, di Bukti Unggul Cilengkrang, Kabupaten Bandung sekitar seluas 735 hektare, Pasirjambu, Kabupaten Bandung, dan kawasan Subang. Saat ini kina dikelola dua institusi yakni PT Kimia Farma dan PTPN VIII.

"Kloroquin fosfat yang dalam bahasa awamnya adalah obat kina memang dari zaman kolonial ditanamnya di Jabar," kata Kang Emil.

Terkait penemuan tersebut, Kang Emil pun mengaku sudah menyampaikannya kepada Kementerian Kesehatan. Menurut Emil, Kemenkes pun sudah mengonfirmasi bahwa kloroquin fosfat punya bukti dan potensi luar biasa.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengimbau kepada perguruan tinggi meriset bukti empirik kloroquin fosfat yang banyak terkandung pada tumbuhan kina dapat mencegah pertumbuhan dan memblokade virus korona atau COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News