Gubernur Maluku Utara Hadiri Talkshow Makin Cakap Digital
jpnn.com, JAKARTA - Manajemen Literasi Digital Provinsi Maluku Utara menggelar talkshow makin cakap digital secara online bertajuk: "Perlunya Perlindungan Data Pribadi Pada Transaksi Online".
Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, Ketua Inkubator Bisnis Polteknik APP Jakarta Fajria Fatmasari, Fasilitator Nasional Aulia Putri, Ketua Program Studi Perdagangan Internasional Wilayah ASEAN dan RRT-Polteknik APP Jakarta Bayu Prabowo Sutjiatmo menjadi narasumber.
Gubernur Maluku Utara mengatakan empat pilar literasi digital merupakan hal penting yang sangat diperlukan di tengah kemajuan transformasi digital yang berkembang pesat saat ini saat di mana berbagai layanan fitur internet merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia.
"Secara faktual, berpindahnya para pengguna media konvensional ke media sosial terjadi di seluruh dunia, mewabah sebagaimana virus yang menjalar begitu cepat dan mudah tanpa harus dipaksa melalui propaganda ideologis ataupun politis. Masyarakat seluruh dunia mengakses secara cepat dan murah berbagai sumber layanan dari platform digital tanpa harus bersusah payah untuk memperoleh semua itu. Hanya dengan menggunakan sebuah smarthphone maka dengan mudah mereka mendapatkan berbagai layanan informasi di berbagai platform digital yang tersedia," katanya.
Menurut dia, media sosial merupakan salah satu media yang memungkinkan semua kalangan tanpa terkecuali dapat melakukan berbagai transaksi online dengan mudah dan murah tanpa harus mengeluarkan budget lebih atau menyita waktu yang tersedia untuk berbelanja di pasar konvensional.
"Pada konteks ini transformasi digital telah menyiapkan ruang yang luas seolah menjadi big market di dunia maya yang mempertemukan antara pembeli dan penjual bisa bertransaksi tanpa harus bertemu secara fisik guna bertansaksi. Pembeli dan penjual dengan cepat dapat melakukan transaksi ekonomi melalui berbagai layanan fitur yang telah tersedia," katanya.
Meskipun sangat mudah dan murah bagi setiap orang untuk dapat melakukan transaksi secara online, namun, tetap memerlukan beberapa hal penting yang berkaitan dengann kemampuan setiap orang dalam melakukan transaksi tersebut, yaitu antara lain: sumber daya keuangan atau anggaran, ketersediaan tools, ketersediaan aplikasi, dan kemampuan memanfaatkan berbagai layanan fitur yang tersedia secara baik dan benar tanpa resiko apa pun.
"Hal yang disebutkan terakhir ini perlu untuk disadari masyarakat kita karena dengan kemajuan teknologi dan transformasi digital yang berkembang saat ini sesungguhnya makin mempermudah setiap pengguna internet atau media sosial untuk menggunakan berbagai aplikasi (produk layanan) yang telah disediakan bagi kemudahan dan kepentingan transaksi online. Namun, pada segi yang lain juga selalu tak luput dari ancaman bahaya tentang penyalahgunaan data pribadi hingga resiko peluang tindak kejahatan lainnya dalam layanan transaksi online tersebut," katanya.