Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gunakan Bom Kluster, Kerahkan Tentara Anak

Pro-Kadhafi saat Menyerbu Misrata

Minggu, 17 April 2011 – 12:21 WIB
Gunakan Bom Kluster, Kerahkan Tentara Anak - JPNN.COM
MISRATA - Masih ingat dengan serangan Israel ke Jalur Gaza pada Desember 2008-Januari 2009? Atau serbuan Amerika Serikat (AS) ke Afghanistan pada 2001 dan Irak di 2003? Di kedua gempuran yang menelan banyak korban sipil itu, Israel dan AS menggunakan bom kluster alias bom tandan yang diharamkan di sekitar 100 negara di dunia.

Nah, kini kekejian yang ditimbulkan bom tandan itu tersaji di Libya. Berdasarkan temuan wartawan New York Times yang bertugas di Misrata, pasukan pro-Muammar Kadhafi mulai menggunakan senjata berdampak mengerikan tersebut untuk menggempur kota yang masih dalam kontrol kubu pemberontak tersebut.

Selain bom tandan, pro-Kadhafi juga memakai Grad. Ini adalah sistem persenjataan roket lawas buatan Uni Soviet yang dalam sekali tembak bisa meluncurkan 40 roket sekaligus. Menurut New York Times, kedua senjata yang indiscriminate alias tak pandang bulu-disebut demikian karena bisa menghancurkan aset militer sekaligus warga sipil-itu mulai ditemukan pada serangan Kamis malam lalu (14/4) ke Misrata. Dan, kembali digunakan sehari kemudian di kota di sebelah barat Tripoli tersebut. 

Sejak revolusi menuntut Kadhafi mundur membara di Libya pada pertengahan Februari lalu, baru kali inilah pemakaian bom tandan terdeteksi. Namun, bantahan langsung dilontarkan kubu penguasa yang telah bertakhta sejak 1969 di negeri bekas koloni Italia itu. "Saya menantang mereka (yang menuding pemakaian bom tandan dan roket Grad) untuk membuktikan," ujar Moussa Ibrahim, juru bicara pemerintahan Kadhafi, kepada Reuters.    

MISRATA - Masih ingat dengan serangan Israel ke Jalur Gaza pada Desember 2008-Januari 2009? Atau serbuan Amerika Serikat (AS) ke Afghanistan pada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News