Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gunakan Hidrogen dan Amonia, PLTU Jawa 9 & 10 Layak Ditiru

Minggu, 28 Juli 2024 – 19:42 WIB
Gunakan Hidrogen dan Amonia, PLTU Jawa 9 & 10 Layak Ditiru - JPNN.COM
Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Ilustrasi. Foto: Greg Baker/AFP

“Hasil awal dari uji coba menunjukkan bahwa co-firing amonia dapat mengurangi emisi CO2 secara signifikan tanpa mengorbankan efisiensi operasional pembangkit,” katanya kepada wartawan.

Meski demikian, hasil ini bervariasi tergantung pada proporsi amonia yang digunakan dan karakteristik teknis PLTU.

Menurutnya, tantangan teknis yang dihadapi meliputi penanganan korosi dan pengendalian emisi NOx (nitrogen oksida) yang dapat meningkat karena pembakaran amonia.  Selain itu, sedang dilakukan penelitian dan studi terkait pengaruh besaran/persentase campuran amonia terhadap biaya pokok pembangkitan tenaga listrik.

“Ke depannya jika keekonomian sudah tercapai, maka sesuai roadmap NZE dan RUKN, hidrogen dan amonia bisa diterapkan pada PLTU lainnya,” ucapnya.

Sebelumnya, PT Indo Raya Tenaga (IRT), sebagai pemilik dan operator PLTU Jawa 9 dan 10 bersama Doosan Enerbility (Korea Selatan) menandatangani nota kesepahaman atau MoU dalam rangkaian Pertemuan Meja Bundar Bisnis KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, pada September tahun lalu.

Keduanya bersepakat untuk menjadikan PLTU atau Pembangkit Listrik Ultra Selective Catalytic Reduction (USCR) Jawa 9 dan 10 sebagai pembangkit hibrid pertama yang menggunakan amonia dan hidrogen hijau atau ramah lingkungan.

Sebelumnya, IRT bersama PLN Enjiniring dalam MoU di dalam agenda KTT G20 di Bali juga bersepakat melakukan studi untuk maksimalkan penggunaan amonia hijau untuk kemungkinan penggunaannya sebagai bahan bakar pembangkit Jawa 9 & 10.

President Director IRT Peter Wijaya mengatakan, pembangkit Listrik USCR ini bersama pembangkit lainnya yang ada di Korea, diharapkan bisa menggunakan amonia hijau dan hidrogen hijau yang bertujuan untuk mendukung kebijakan net zero emission kedua negara, baik di Indonesia maupun di Korea Selatan.

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 9 dan 10 di kawasan Suralaya, Banten akan menggunakan hydrogen hijau dan ammonia hijau dalam proses produksinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA