Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gunung Anak Krakatau Siaga, 3 Detektor Gelombang Dipasang

Sabtu, 29 Desember 2018 – 00:06 WIB
Gunung Anak Krakatau Siaga, 3 Detektor Gelombang Dipasang - JPNN.COM
Kecamatan Sumur, Pandeglang jadi lokasi yang paling parah terdampak tsunami Selat Sunda, Selasa (25/12). Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS

Sekretaris Badan Geologi Kementerian ESDM Antonius Ratdomopurbo menuturkan bila dihitung dalam magnitudo getaran yang ditimbulkan dari letusan itu rata-rata M 0,5 hingga 1. Saat ini, seismogram atau alat yang dipergunakan untuk merakam gerakan tanah milik badan tersebut didetailkan agar bisa menangkap getaran yang sangat kecil.

”Kalau 14 kali permenit itu magnitudonya 0,1 sampai 0,2, kecil banget kalau di seismogram. Jadi sebenarnya dari sisi magnitudonya itu tak ada apa-apa,” ujar Purbo.

Letusan Gunug Anak Krakatau berjenis strombolian yang disertai lontaran lava pijar dan awan panas. Pada Rabu (26/12) terpantau letusan berupa awan panas dan surtseyan. Awan panas itu yang mengakibatkan hujan abu mengarah ke baratdaya. Ada juga yang mengarah ke timur menyebabkan hujan abu vulkanik tipis jatuh di Kota Cilegon dan sebagian Serang pada Rabu pukul 17.15 WIB.

Purbo mengungkapkan letusan saat ini memang belum bisa secara langsung memicu tsunami. Karena material lava yang keluar bersifat mengalir sehingga pelan-pelan masuk ke dalam laut. Untuk mengetahui potensi longsor pada Gunung Anak Krakatau tidak terlalu mudah. Berbeda dengan di daratan, saat sebelum longsor terlihat ada indikasi seperti retakan pada tanah.

”Di situ ada juga begitu (retakan). Tapi kan kita tidak berani mendekat. Kecuali kita mau apalah mempercepat proses dari hidup ke mati,” tambah dia.

Sementara itu, menyusul peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK), AirNav Indonesia menerbitkan Notice to Airmen (NOTAM) nomor A5446/18, Kamis (27/12).

Dalam NOTAM tersebut, termuat sejumlah informasi mengenai sejumlah jalur penerbangan yang terdampak. Meski demikian, Corporate Secretary AirNav Indonesia, Didiet KS Radityo memastikan bahwa abu vulkanik Gunung Krakatau tidak mengganggu penerbangan. ”Pelayanan navigasi serta lalu lintas penerbangan berjalan aman dan normal,” katanya.

Ada 7 jalur penerbangan yang terdampak. Penutupan dan Pengalihan jalur penerbangan dilakukan di wilayah yang terdampak sebaran debu vulkanik Gunung Krakatau. Setelah melalui wilayah tersebut, pesawat akan kembali ke jalur penerbangan normal. ”Hal ini tidak akan sampai mengakibatkan pembatalan jadwal penerbangan,” terang Didiet.

Status Gunung Anak Krakatau naik dari level waspada ke siaga, BMKG akan pasang tiga alat detektor gelombang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close