Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gunung Kawi

Oleh: Dahlan Iskan

Sabtu, 10 Desember 2022 – 07:07 WIB
Gunung Kawi - JPNN.COM
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - SAYA mampir ke Gunung Kawi Minggu sore lalu. Saya ingin tahu masihkah gunung itu identik dengan Tionghoa.

Setidaknya begitu kesan saya sejak lama. Begitu populer gunung di perbatasan Malang-Blitar ini. Terutama bagi orang punya keinginan tertentu. Misalnya agar bisa kaya.

Kelenteng Kwan Im itu dianggap tempat berdoa yang mabrura.

Baca Juga:

Mungkin sudah 20 tahun saya tidak ke Gunung Kawi. Sampai-sampai saya tidak tahu kalau sudah ada jalan tembus dari utara Kepanjen langsung ke Kawi.

Saya masih menuruti ingatan lama: Malang-Kepanjen-Sumberpucung-Karangkates-Wlingi, baru naik ke utara. Praktis memutar dulu setengah lingkar Kawi. Ternyata sudah berubah banyak.

"Perubahan terbesar akibat pandemi," ujar Yana, pewaris juru kunci Gunung Kawi saat ini.

Baca Juga:

"Saya sampai jual tanah dan kuras  tabungan," tambahnya.

Kini tidak ada lagi pemandangan kotor, semrawut, dan kumuh yang dulu mendominasi Kawi.

Anda mungkin lebih tahu mengapa Gunung Kawi lantas bertransformasi menjadi lambang tempat berdoa untuk menjadi kaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
  • Dahlan Iskan

    Catch Kill

    Sabtu, 04 Mei 2024 – 07:07 WIB
    Catch Kill - JPNN.com
  • Dahlan Iskan

    Viral Longsor

    Jumat, 03 Mei 2024 – 07:07 WIB
    Viral Longsor - JPNN.com
  • Dahlan Iskan

    Spesialis Trisula

    Rabu, 01 Mei 2024 – 07:39 WIB
    Spesialis Trisula - JPNN.com
  • Dahlan Iskan

    Dokter Spesialis

    Selasa, 30 April 2024 – 07:44 WIB
    Dokter Spesialis - JPNN.com
X Close