Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gunung Salju yang Bisa Dinikmati Empat Musim

Minggu, 15 Desember 2013 – 03:36 WIB
Gunung Salju yang Bisa Dinikmati Empat Musim - JPNN.COM
Pengunjung bisa menggunakan kereta gantung untuk menikmati keindahan pemandangan Pegunungan Jiaozi dan Xishan.Foto: Jawa Pos

jpnn.com - Selain ”hutan batu” yang diakui UNESCO sebagai cagar budaya dunia, Kota Kunming memiliki destinasi wisata pegunungan yang elok. Diantaranya adalah Pegunungan Jiaozi dan Xishan.

GUNAWAN SUTANTO, Kunming

Kereta gantung yang merangkak naik sejauh 350 meter menuju ketinggian 3.850 meter di atas permukaan laut seolah membawa saya dan rombongan wartawan Indonesia dan Malaysia menemui keluarga Cullen si manusia vampir di film Twilight. Kereta gantung itu membawa kami menuju salah satu spot terbaik di Gunung Jiaozi, Feilai Waterfall.

Ada beberapa cara untuk menuju air terjun yang membeku saat musim semi tersebut. Yang memiliki banyak waktu bisa menempuh jalur pendakian. Menyusuri jalur pedestrian dari kayu yang naik turun gunung. Cara kedua menggunakan kereta gantung seperti yang kami tempuh Minggu lalu (8/12).

Kami naik dari Daheqing Station yang ada di ketinggian 3.500 meter.Sambil diayun-ayun kereta yang berjalan pelan, pengunjung bisa menyaksikan pesona keindahan Gunung Jiaozi yang angkuh di kejauhan. Angin sesekali bertiup kencang. Itu membuat kereta gantung yang maksimal untuk dua orang tersebut terayun ke kanan dan kiri.
 
Persis seperti dalam adegan Twilight, saat ada tamu tak diundang, gagak selalu muncul di rumah keluarga Cullen. Teriakan burung hitam itu juga terdengar dari dalam cable car yang kami naiki. Sesekali mereka terbang mendekat, menunjukkan sosoknya kepada penumpang kereta gantung.

”Wah, itu dia, ada dua burung yang mendekat,” ujar Sutrisno, wartawan harian Analisa, Medan. Dia berupaya mengabadikan burung gagak yang mendekat tersebut. Akibatnya, goyangan kereta gantung kami makin terasa. Sekitar 20 menit kami bergelantungan di atas hutan pinus sebelum sampai di upper station.

Dalam perjalanan siang itu, kami dipandu Pao Kui Kuen, asisten manajer di Kunming Jiaozi Mountain Development Co Ltd. Seperti kebanyakan pemandu wisata di Kunming, Pao juga tak cakap berbahasa Inggris. Dia lebih banyak menyampaikan penjelasan dengan bahasa Mandarin. Meskipun, kalau ditanya dalam bahasa Inggris, dia tetap paham.

”Mari kita lanjutkan perjalanan penyusuri aliran-aliran air yang membeku,” ujar Pao.

Selain ”hutan batu” yang diakui UNESCO sebagai cagar budaya dunia, Kota Kunming memiliki destinasi wisata pegunungan yang elok. Diantaranya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News