Guru Honorer Ditusuk Tepat di Dadanya
jpnn.com, SAMARINDA - Ellya Manuran (28), seorang guru honorer, tewas setelah ditusuk dadanya, di salah satu tempat hiburan malam (THM) Jalan Mulawarman, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota, Kaltim, Selasa (31/7) dini hari.
Pemuda yang bermukim di kawasan Kecamatan Sungai Pinang ditusuk depat di dada bagian tengah. Sumber Kaltim Post (Jawa Pos Group) menyebutkan kasus pembunuhan itu diduga kuat didasari salah paham sesama pengunjung.
"Memang sempat dengar suara teriak, tapi kalah nyaring sama musik disc jockey (DJ)," ucap pria bertato di lengan tersebut. Namun, dia tak mengetahui pasti saat keributan hingga berujung pada penusukan korban. Lanjut dia, Ellya terlihat sempat beradu mulut dengan seseorang.
"Saya juga enggak tahu. Kan sama-sama pengunjung juga," imbuhnya. Hanya, ketika kegaduhan di lantai dansa terjadi, tidak ada yang melihat pelaku menghunuskan pisau ke tubuh korban. Hanya, pengunjung dikejutkan dengan korban yang tiba-tiba terjatuh dengan bersimbah darah.
Selepas kegaduhan itu, suasana THM tersebut mendadak ramai. Teriakan perempuan membahana di dalam THM. Luka tusuk di dada tengah Ellya, membuat korban tak bisa tertolong. Korban tewas saat dievakuasi ke rumah sakit. Polisi langsung menghentikan sementara waktu aktivitas THM tersebut.
Manajemen pun langsung berkoordinasi dengan kepolisian. Sementara itu, korban langsung dilarikan ke RSUD AW Sjahranie. "Pokoknya dibawa ke rumah sakit, enggak tahu siapa yang bawa korban," ujarnya.
Tak lama berselang, polisi langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) singkat. Selepas kejadian, polisi langsung sudah mendapatkan identitas pelaku. Yakni Ciko Stevanus (25), warga Jalan Jakarta, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang. Identitas pelaku diperoleh dari salah satu rekan korban yang juga sempat dirawat di rumah sakit terdekat.
Belum diketahui motif pelaku menghabisi nyawa korban. Polisi akhirnya mengetahui keberadaan Ciko di Jalan Tri Sari, Samarinda Ulu. Tepatnya di salah satu rumah makan. Pria yang berusaha menghindar dari kejaran petugas itu tak mengira jika keberadaannya bisa diketahui. "Sudah ditangkap," jelas Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono.