Guru SD Masih Kurang, Sudah Lapor Pusat
jpnn.com - MALANG – Jumlah guru pegawai negeri sipil (PNS) untuk mengajar di sekolah dasar (SD) di Kota Malang, Jawa Timur, masih kurang.
Dinas Pendidikan (Disdik) Pemkot Malang mencatat masih ada kekurangan guru SD sebanyak 235 orang.
Kekurangan itu diketahui dari kebutuhan total 2.460 guru untuk mengajar di 195 SD negeri di lima kecamatan. Namun, saat ini guru PNS yang dimiliki masih sebanyak 2.225 guru.
”Kebutuhan guru SD masih belum terpenuhi semua, karena ada guru yang pensiun atau meninggal dunia,” kata Kasi Fungsional Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang Jianto, kepada wartawan Jawa Pos Radar Malang.
Selain karena faktor pengurangan jumlah guru yang pensiun dan meninggal dunia, juga dikarenakan ada kebutuhan guru menyesuaikan jumlah kelas. ”Untuk SD, satu guru satu kelas,” paparnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, Disdik Kota Malang melakukan pengajuan pengusulan guru baru ke pusat. Namun, hingga saat ini belum ada respons. ”Ada tambahan guru baru atau tidak, itu tergantung kebijakan pusat,” jelas Jianto.
Menurutnya, kekurangan guru SD adalah permasalahan nasional. Di banyak daerah, kekurangan jumlah guru SD menjadi masalah rutin tahunan. Sebab, dalam satu bulan, bisa ada 1–2 guru yang meninggal atau pensiun.
Sambil menunggu kebijakan pusat, Jianto mengimbau sekolah untuk menggunakan guru tidak tetap (GTT). Harapannya, tidak sampai terjadi satu guru merangkap di dua kelas atau lebih. ”Ini pintar-pintarnya kepala sekolah untuk mengatur guru tidak tetap,” ujarnya.