Guru Sudah Meninggal Juga Dimintai Dukungan
Bagian Tata Usaha SMA GKPS-3 Jalan Merek Raya J Sinaga kepada Metro Siantar (Grup JPNN) Sabtu (28/6), mengatakan, dari 50 guru yang ada di sekolah itu, seluruhnya mendapat surat permohonan dukungan tersebut. Namun, surat tersebut kini dibiarkan menumpuk di sekolah tersebut. Belum diambil para guru karena sudah dalam suasana libur.
Hanya saja, dari 50 surat yang dikirim, dua di antaranya ditujukan kepada orang yang sudah meninggal dunia. Bahkan, guru yang sudah pindah dari SMA GKPS juga mendapat kiriman.
“Surat yang dikirimkan Prabowo, ada beberapa yang sudah meninggal dunia. Kedua almarhum tersebut yakni Sahat Simangunsong dan Tiodorlan Purba,” ujar J Sinaga.
Kedua orang dimaksud meninggal dunia saat masih bertugas sebagai guru di sekolah SMA GKPS-3 Jalan Merek Raya. Sedangkan orang yang sudah tidak mengajar di sekolah itu, tapi mendapat kiriman surat bernama Risma Rosdiana Hutasoit.
Dia selaku Tata Usaha mengaku bingung karena tidak mengetahui siapa orang yang mengantarkan surat tersebut. Karena apabila dari kantor pos pasti ada stempel atau materai dari kantor Pos.
“Aku juga bingung siapa pengirim surat ini. Yang aku herankan, dari mana Prabowo tahu data atau nama-nama guru di SMA GKPS-3? Saya merasa tidak pernah memberikan daftar nama-nama guru kepada pihak lain. Makanya, kami masih fokus siapa orang yang mengantar surat-surat itu ke sekolah ini,” bebernya.
Ditanya apa tanggapannya mengenai surat tersebut, J Sinaga mengaku tidak mau tahu. “Kalau saja surat ini dikirim sebelum Prabowo mencalonkan diri sebagai Presiden, pasti masyarakat akan terus mengingat kebaikannya, bukan saat seperti sekarang ini,” tandasnya.
Menanggapi masalah ini, Ketua Pemenangan tim merah putih Mangatas Silalahi mengaku tidak mengetahui keberadaan surat yang dikirimkan ke SMA GKPS-3 Jalan Merek Raya. “Tidak tahu saya soal surat itu,” kata Mangatas via telepon selulernya tadi malam.