Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com
Pertumbuhan Ekonomi Minus 5,32 Persen

Gus Jazil: Hidup Gotong Royong Mampu Mengatasi Ancaman Resesi

Sabtu, 08 Agustus 2020 – 17:05 WIB
Gus Jazil: Hidup Gotong Royong Mampu Mengatasi Ancaman Resesi - JPNN.COM
Wakil Ketua MPR RI, Dr. H. Jazilul Fawaid atau Gus Jazil. Foto: Humas MPR RI

Menurutnya, berhentinya perekonomian karena pandemi Covid-19 benar-benar nyata dan fatal sehingga membuat banyak negara mengalami resesi. Ada sembilan negara yang telah mengalami resesi, yakni Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Italia, Korea Selatan, Jepang, Hong Kong, Singapura, dan Filiphina.

“Amerika, Jerman, Jepang, dan Korea Selatan sebagai negara maju saja bisa goyah karena Covid-19,” paparnya.

Bangsa-bangsa yang lain menurut Gus Jazil bisa mengalami hal yang sama bila pandemi Covid-19 belum benar-benar bisa dikendalikan. Dari fakta yang ada, pertumbuhan perkonomi bangsa Indonesia berada pada angka minus 5,32 persen. Hal demikian tentu sangat mengkhawatirkan bagi masa depan masyarakat. Bila tidak segera diatasi dan ditangani maka akan terjadi pertambahan jumlah pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan sosial.

“Ini merupakan ancaman resesi,” tuturnya.

Gus Jazil berharap semua ikut turun tangan. “Ini masalah kita semua,” ujarnya.

Dia berharap semua ikut memberi solusi agar perekonomian bisa kembali ke pertumbuhan yang mensejahterakan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang mencapai minus 5,32 persen menurut Gus Jazil dapat diatasi bila masyarakat terus mengembangkan potensi budaya yang sudah hidup di tengah masyarakat.

“Dengan gotong royong, saling membantu, saling memberi, untuk meringankan beban kehidupan maka ancaman resesi itu bisa dikendalikan dan diringankan,” tuturnya.

Di masyarakat sudah terbangun tradisi budaya kebersamaan hidup, seperti dalam acara syukuran, pesta adat, dan menyimpan makanan dalam lumbung untuk bersama.

Pertumbuhan ekonomi yang mencapai minus 5,32 persen dapat diatasi bila masyarakat terus mengembangkan potensi budaya yang sudah hidup di tengah masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News