Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gus Jazil: Jika PT Diturunkan, Bisa Cegah Politik Identitas

Kamis, 16 Desember 2021 – 13:31 WIB
Gus Jazil: Jika PT Diturunkan, Bisa Cegah Politik Identitas - JPNN.COM
Wakil Ketua MPR yang juga Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid alias Gus Jazil. Foto: Ricardo/JPNN.com.

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid menilai Presidential Threshold (PT) sebesar 20 persen perlu diturunkan demi mencegah terjadinya pembelahan politik dari sisi identitas.

"Jika presidential threshold diturunkan, hal itu memungkinkan tercegahnya politik identitas dan munculnya calon-calon yang diturunkan," kata Gus Jazil, sapaan Jazilul Fawaid, Kamis (16/12).

Wakil Ketua MPR itu menyebut penurunan PT 20 persen bisa mencegah polarisasi seperti Pilpres 2019 selain menekan adanya politik identitas.

Selain itu, kata Gus Jazil, bursa capres 2024 bakal menghangat pada 2022 jika PT 20 persen diturunkan. Nama-nama kandidat presiden bakal makin banyak bermunculan.

”Kalau istilah di NU itu, 2022 hilal sudah mulai tampak sekian derajat. Calon presiden itu sudah mulai kelihatan, tetapi belum bisa terbuka, baru kelihatan," ungkap pria kelahiran Jawa Timur itu.

Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin berharap PT yang kini berlaku di sistem politik bisa turun dari 20 persen menjadi 5--10 persen.

Dia beranggapan PT rendah membuat ruang kompetisi menjadi sehat. Nantinya, kandidat Presiden RI tidak hanya berjumlah dua.

"Cita-cita kami lima sampai sepuluh persen, supaya lebih memberi ruang ekspresi dan kompetisi,” kata Gus Muhaimin setelah mengikuti KWP Award di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/12). (ast/jpnn)


Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid menilai Presidential Threshold (PT) sebesar 20 persen perlu diturunkan demi mencegah terjadinya pembelahan politik dari sisi identitas.

Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News