Gus Jazil: MPR Berperan Sebagai Perekat Kebangsaan
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Jazilul Fawaid mengatakan MPR sejak awal telah memosisikan diri sebagai perekat antarlembaga dan kebangsaan.
Menurut Jazilul, meskipun fungsi ini di luar tugas yang diamanatkan konstitusi, tetap akan dijalankan terus menerus demi kepentingan bangsa dan negara.
"MPR memang sedari awal memosisikan diri sebagai perekat bangsa," kata Jazilul dalam diskusi Empat Pilar MPR "Meningkatkan Kepercayaan Publik kepada MPR Sebagai Perekat Kebangsaan" di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (24/7).
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang karib disapa Gus Jazil itu menjelaskan sejak awal periode 2019-2024, MPR melakukan silaturahmi dengan berbagai pihak.
Menurut dia, silaturahmi MPR kala itu dalam konteks mengantarkan undangan pelantikan presiden dan wakil presiden 2019-2024, sekaligus meminta masukan terkait wacana amendemen UUD NRI 1945. Hal ini merupakan bagian dari upaya MPR menjadi perekat kebangsaan.
"Ini program pertama MPR di luar konstitusi, bersilaturahmi dengan semua tokoh-tokoh bangsa ini, di antaranya mantan presiden, dan ormas," kata Gus Jazil.
Ia menambahkan MPR juga terus menjaga iklim organisasi, meskipun diisi oleh sembilan fraksi dan satu kelompok DPD.
Menurut Gus Jazil, berdasar temuan dalam disertasinya, yang paling berpengaruh terhadap kepemimpinan kolektif kolegial adalah iklim organisasi.